Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Warga Kumpulkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sulteng

Duka akibat dampak gempabumi dan tsunami kembali melanda Indonesia. Belum lepas ingatan bangsa ini dari kejadian kelam di Provinsi Nanggroe Aceh Darus

Penulis: Glery Lazuardi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Duka akibat dampak gempabumi dan tsunami kembali melanda Indonesia. Belum lepas ingatan bangsa ini dari kejadian kelam di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam pada 2004.

Kali ini, bencana alam itu terjadi di Provinsi Sulawesi Tengah, pada Jumat (28/9/2018) sore. Sebanyak empat kota/kabupaten, yaitu Kota Palu, Kabupaten Donggala, Kabupaten Sigi, dan Kabupaten Parigi Moutong, luluh lantak akibat peristiwa tersebut. 

Setidaknya, sampai Selasa (2/10/2018) pukul 13.00 WIB, sebanyak 1234 orang meninggal dunia. Adapun, 61.867 jiwa terpaksa mengungsi di 109 titik di wilayah tersebut. 

Baca: Yandri: Mana Mungkin Operasi Plastik Sampai Dijahit

Kondisi di Sulawesi Tengah ini mengingatkan warga atas apa yang terjadi di Aceh hampir 14 tahun lalu. Mereka mengenang saat kampung halaman luluhlantak akibat diterjang tsunami. 

"Kondisi (Sulawesi Tengah,-red) berbeda. Jadi kalau banyak korban di Aceh itu hanya karena tsunami. Kalau di Palu ini tsunami ada korban gempa juga ada. Kami melihat ada yang tiba-tiba lumpur. Ini kasus berbeda dengan di Aceh," ujar Amir Faisal, selaku Founder The Atjeh Connection Foundation, Selasa (2/10/2018).

Atas dasar kepedulian terhadap sesama, Amir Faisal mengumpulkan bantuan untuk korban bencana alam di Sulawesi Tengah dan menerjunkan sekitar lima orang relawan. Sebanyak tiga orang relawan sudah berangkat, pada Sabtu pekan lalu sebagai tim advance.

Baca: Pesawat Inggris Berisi Bantuan dan Tenaga Ahli Bakal Tiba di Sulteng Kamis

Dia menjelaskan, pengiriman bantuan dan relawan, karena merasakan kondisi yang dirasakan warga di Sulawesi Tengah sama seperti apa yang terjadi di Nanggroe Aceh Darussalam.

BERITA REKOMENDASI

Untuk itu, dia tergerak mengumpulkan bantuan berupa uang tunai dan bahan keperluan pokok bagi warga terdampak bencana. Adapun, uang tunai senilai Rp 120 juta dan bahan bantuan seberat 700 kilogram telah terkumpul

Uang akan diberikan kepada kepala dusun dihadapan warga secara langsung. Ini dilakukan agar warga mengetahui berapa jumlah uang yang diberikan kepada mereka. 

Kabupaten Sigi menjadi tempat tujuan pemberian bantuan. Nanti, pihaknya akan mendirikan tenda sekaligus membagi-bagikan bantuan kepada penduduk yang terkena dampak di kabupaten tersebut.

Hanya saja, dia tidak dapat memperkirakan bantuan yang akan dikirimkan pada hari Rabu ini sampai di tempat tujuan. Sebab, situasi di Sulawesi Tengah sedang tidak kondusif. Sebab, di tengah perjalanan kerap terjadi penjarahan barang bantuan.

"Menurut saya itu mungkin saja terjadi, tetapi ketika orang tidak mempunyai apa-apa yang pasti orang akan bertahan hidup. Kami tidak bisa menjudge penjarahan salah, belum tahu juga karena dalam posisi tertentu emosional orang akan bangkit," kata dia. 


Dia mengenang, kejadian di Bumi Serambi Makkah paskagempabumi dan tsunami. Pada saat itu, kata dia, bantuan tidak sulit untuk diberikan kepada warga karena akses jalan masih dapat dilalui terutama dari Provinsi Sumatera Utara.

Sedangkan, pada saat ini di Sulawesi Tengah, dia menilai, akses jalan untuk memberikan bantuan kepada warga terdampak bencana sangat sulit dilalui.

"Kondisinya, daerah itu masih bisa dilandasi. Jadi umumnya bantuan itu relatif lebih mudah dan daerah terkena bencana Banda Aceh. Kami bisa memprediksi misalnya, kami turunkan bantuan di Medan saja. Itu, kami bisa dhitung dalam 13 jam akan sampai. Ini bedanya," kata dia.

"Banda Aceh dan sekitarnya, misalnya sudah masuk ke Aceh. Itu tidak masalah, kecuali Meulaboh. Meulaboh setahu saya didropong memakai heli, karena masih ada air. Setelah itu, clear tidak ada apa-apa,".

Untuk kondisi keamanan, dia menilai tidak ada perbedaan di Aceh dan Sulteng. Oleh karena itu, pihaknya berencana melibatkan bantuan tenaga keamanan sebagai upaya menyerahkan bantuan.(*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas