Ledia Dukung Ketahanan Keluarga Lewat Keberlangsungan Posyandu
Ketahanan keluarga merupakan hal penting dalam keberlangsungan hidup. Salah satunya melalui keberlangsungan posyandu.
Editor: Content Writer
Ketahanan keluarga merupakan hal penting dalam keberlangsungan hidup.
Untuk itu, berbagai upaya dilakukan oleh Anggota Komisi X DPR RI Ledia Hanifah Amalia untuk meningkatkan ketahan keluarga di daerah pemilihannya Jawa Barat I.
Salah satunya melalui keberlangsungan posyandu.
Ledia yang konsen pada ketahanan keluarga, memberikan berbagai kontrubusi, mulai dari menyampaikan informasi, menyerap aspirasi, hingga memberikan alat timbang inovasi atau biasa disebut ‘Dacin’ untuk menarik minat masyarakat dalam menimbang anaknya di Posyandu.
“Di dapil itu, saya berdiskusi dengan masyarakat, menyerap aspirasi, hingga menyerahkan Dacin atau alat ukur berat yang memiliki bentuk unik serupa mobil-mobilan yang bisa diayun ke depan dan belakang. Sehingga, membuat anak tertarik dan mau ditimbang. Kalau dahulu anak itu takut atau tidak mau ditimbang. Dengan dacin inovatif ini, anak malah tertarik dan harus dirayu untuk turun,” katanya di Kelurahan Sukapada, Kecamatan Cibaunying Kidul, Kota Bandung, beberapa waktu lalu.
Legislator F-PKS itu menjelaskan pemberian alat timbang merupakan salah satu kegiatan utama program perbaikan gizi yang menitikberatkan pada pencegahan dan peningkatan keadaan gizi anak.
Penimbangan terhadap bayi dan balita merupakan upaya memantau pertumbuhan dan perkembangannya.
Tujuan penimbangan secara rutin setiap bulan di Posyandu atau sarana kesehatan lain adalah untuk mengetahui apakah bayi/balita tumbuh sehat.
Selain itu, untuk mengetahui dan mencegah gangguan pertumbuhan balita, mengetahui balita sakit, kelengkapan imunisasi, dan untuk mendapat penyuluhan gizi.
“Informasi mengenai pengaruh gizi terhadap tumbuh kembangnya otak anak sangat penting untuk diketahui oleh seluruh anggota keluarga, terutama para orangtua,” jelasnya.
Dengan inovasi Dacin, Ledia berharap partisipasi masyarakat dalam penimbangan semakin meningkat, sehingga data yang menggambarkan stastus gizi balita dan anak semakin transparan.
“Posyandu adalah suatu layanan atau kegiatan yang dipelopori oleh masyarakat secara swadaya dan diperuntukkan untuk kepentingan masyarakat, khususnya dalam kesehatan dan tumbuh kembang anak. Tinggi partisipasi masyarakat dalam penimbangan, maka semakin banyak pula data yang dapat menggambarkan status gizi balita,” ungkapnya.
Terakhir, legislator F-PKS itu berharap upayahnya dalam memberdaya posyandu bisa mewujudkan masyarakat yang lebih baik dalam menjaga ketahanan keluarga.
“Saya akan mengupayahkan agar kebaikan ini terdistibusi. Kami berharap, dengan adanya bantuan timbangan ini, ibu-ibu posyandu dapat memanfaatkan dengan baik. Terutama bagi balita yang setiap bulannya datang untuk ditimbang dapat merasakan manfaatnya. Semoga kegiatan posyandu dapat berjalan lancar,” tutupnya di hadapan 50 konstituennya. (*)