Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Isak Tangis Bocah Pengungsi Korban Gempa Sulteng Meminta Nasi

Kondisi mereka yang kelelahan serta anak-anak yang menangis karena lapar mengundang simpati warga.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Isak Tangis Bocah Pengungsi Korban Gempa Sulteng Meminta Nasi
KOMPAS.com/JUNAEDI
Pengungsi asal Palu dan Donggala tujuan Makassar dan Pangkep nyasar sampai ke Mamasa, Sulawesi Barat. 

TRIBUNNEWS.COM, POLEWALI MANDAR - Sejumlah pengungsi korban gempa dan tsunami dari Palu dan Donggala tampak beristirahat sejenak di sebuah SPBU Pertamina di jalur trans barat Polewali Mandar, Sulawesi Barat pada Rabu (3/10/2018) lalu.

Kondisi mereka yang kelelahan serta anak-anak yang menangis karena lapar mengundang simpati warga.

Komunitas remaja masjid di Polewali Mandar pun kemudian membentuk posko bantuan di sekitar lokasi tersebut yang menjadi jalur para pengungsi.

Posko bantuan ini berdiri sejak Jumat (5/10/2018) lalu.

Posko ini menyediakan makanan, kue dan minuman bagi para pengungsi yang melintas. Bantuan tersebut berasal dari patungan warga.

“Miris juga menyaksikan kondisi pengungsi dan anak-anak mereka yang menangis karena lapar. Tak ada warung makan di dekat SPBU Pertamina. Kami berinisiatif dan berpatungan untuk menyediakan makanan dan minuman bagi siapa saja pengungsi yang melintas dan membutuhkan,” jelas Jafar, pembina remaja masjid Nurul Huda (Irnuda) Polewali Mandar, Minggu (7/10/2018).

Baca: Delegasi IMF-WB Berinisiatif Beri Bantuan untuk Korban Gempa Lombok dan Palu

Menurut dia, para remaja masjid merasa trenyuh dan terpanggil ketika ia menyaksikan kondisi miris sejumlah anak-anak yang lapar di tengah rombongan pengungsi yang kelelahan menempuh perjalanan jauh. Anak-anak tersebut merengek sambil menangis minta nasi karena lapar.

BERITA TERKAIT

Para remaja masjid tersebut merasa kasihan ketika melihat upaya sang ibu membujuk dan menenangkan bocah yang terus meminta nasi tersebut kunjung berhasil. Beberapa bocah yang tak bisa diajak berdamai dengan keadaan itu tampak baru sedikit tenang ketika sejumlah warga yang menjenguk mereka di SPBU tersebut memberikan biskuit.

Para pengungsi ini berencana melanjutkan perjalan mereka ke daerah tujuan Soppeng dan Bone.

“Bagaimana bisa diajak tenang kalau perutnya lapar, pasti ngamuk terus minta makan,” ujar salah satu warga saat menjenguk para pengungsi sambil menyodorkan biskuit dan mie kepada sang bocah.

Hasil patungan Ikatan Remaja Mesjid Nurul Huda (Irnuda) Polewali Mandar sendiri terkumpul Rp 1,5 juta.

Hasil patungan ini dibelikan sembako guna membantu para pengungsi yang sedang membutuhkan bantuan makanan dan minuman, tanpa memandang latar belakang identitas sosial, agama, ras, etnis dan asal usul keturunan mereka.

Dengan bekal kemampuan dan ketrampilan mereka memasak sendiri, para remaja ini tak kesulitan menyediakan aneka makanan, minuman termasuk kopi dan teh hangat untuk para pengungsi.

Belakangan gerakan peduli sosial yang dimotori para remaja masjid untuk membantu meringankan para pengungsi dan anak-anak mereka secara suka rela ini mendapat simpati publik Polewali Mandar.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas