Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Korban Meninggal Dunia Gempa Sulawesi Tengah Sudah 2000 Orang

Sutopo menegaskan lebih tepatnya korban jiwa meninggal dunia akibat gempa bumi Sulawesi Tengah berjumlah 2.010.

Penulis: Rizal Bomantama
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Korban Meninggal Dunia Gempa Sulawesi Tengah Sudah 2000 Orang
Rizal Bomantama/Tribunnews.com
Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB, Sutopo Purwo Nugroho saat menyampaikan keterangan terbaru gempa bumi Sulawesi Tengah di Graha BNPB, Jakarta Pusat, Selasa (9/10/2018). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) Sutopo Purwo Nugroho menjelaskan bahwa korban meninggal dunia gempa Sulawesi Tengah menembus angka dua ribu jiwa per hari ini, Selasa (9/10/2018).

Sutopo menegaskan lebih tepatnya korban jiwa meninggal dunia akibat gempa bumi Sulawesi Tengah berjumlah 2.010.

“Di Kota Palu 1.601 jiwa, di Kabupaten Donggala 151 jiwa, Kabupaten Sigi 222 jiwa, Kabupaten Parigi Moutong 15 orang, dan Kabupaten Pasangkayu, Sulawesi Barat ada 1 korban meninggal dunia,” ujar Sutopo melalui konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta Pusat, Selasa (9/10/2018) siang.

Sutopo mengatakan bahwa semua korban meninggal dunia telah dimakamkan.

“Sebanyak 934 jiwa dimakamkan secara massal dan 1.076 korban dimakamkan dalam makam keluarga termasuk satu warga negara Korea Selatan,” katanya.

Sutopo menjelaskan bahwa dari jumlah tersebut, tim gabungan SAR (search and rescue) pada hari Senin (8/10/2018) berhasil mengevakuasi 46 korban meninggal dunia dengan rincian 43 ditemukan di Kota Palu, 2 korba meninggal dunia di Kabupaten Sigi, dan satu di Kabupaten Donggala.

Sementara itu data korban luka berat mencapai angka 2.549 orang dan luka ringan mencapai 8.130 orang.

Berita Rekomendasi

Dan korban yang dinyatakan hilang mencapai angka 671 orang.

Sutopo pun mengatakan 46 korban yang berhasil dievakuasi kemarin langsung dimakamkan karena kondisi yang tidak memungkinkan untuk dibawa ke rumah sakit.

“Korban meninggal yang dievakuasi diperintahkan untuk langsung dimakamkan karena kondisinya sudah melepuh dan tidak dikenali karena sudah 14 hari sejak kejadian, sehingga tidak dibawa ke rumah sakit lantaran dikhawatirkan membawa penyakit sehingga harus langsung dimakamkan,” ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas