Fraksi PKS Gelar Lomba Baca Kitab Kuning di Gedung DPR
Menyambut hari Santri Nasional pada 22 Oktober mendatang, Fraksi PKS DPR RI menggelar lomba baca kitab kuning.
Penulis: Taufik Ismail
Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menyambut hari Santri Nasional pada 22 Oktober mendatang, Fraksi PKS DPR RI menggelar lomba baca kitab kuning.
Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini mengatakan bahwa perlombaan digelar sebagai bentuk komitmen PKS untuk menjaga dan mensyiarkan kitab kuning sebagai warisan ulama dan pesantren.
Baca: DPR dan BPK Bahas Temuan Penggunaan Hutan Lindung Hutan Lindung oleh Freeport
"Fraksi PKS atas izin Allah menjadi pionir penyelenggara lomba baca kitab kuning di Parlemen Indonesia. Sejak zaman kemerdekaan hingga hari ini, baru Fraksi PKS yang menyelenggarakan lomba ini. Mungkin orang bilang apa relevansinya. Kami menjawab, apapun untuk kepentingan menjaga warisan ulama dan pesantren nusantara kami buat relevan di sini," kata Jazuli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, (10/10/2018).
Jazuli mengatakan perlombaan membaca kitab kuning digelar untuk ketiga kalinya. Namun menurutnya, untuk pertama kalinya digelar di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.
Baca: Waketum PPP Ingatkan Masyarakat Soal Hoax di Bidang Kesehatan
"Fraksi PKS ingin menghadirkan tradisi yang baik di gedung wakil rakyat ini. Agar semangat untuk mencintai dan memuliakan ulama dengan seluruh ilmu dan kemuliaannya hadir di parlemen sehingga mewarnai wajah kebangsaan kita yang kaya dengan nilai-nilai agama," katanya.
Adapun alasan perlombaan digelar di Gedung DPR menurut Jazuli agar DPR semakin menempatkan ulama dan pesantren dalam posisi yang terhormat.
"Bahkan, kita berharap 60 persen anggota DPR bisa baca kitab kuning. Insya Allah jika itu terwujud kebijakan dan arah pembangunan akan diberkahi Allah menjadi baldatun toyyibatun wa rabbun ghafur," katanya.
Sementara itu Ketua Majelis Syuro PKS, Salim Segaf Aljufri mengatakan bahwa dengan lomba ini menandakan partainya benar-benar mencintai pesantren yang di dalamnya lahir para ulama mujahidin dan mukhlisin yang berjuang untuk negeri ini.
"Inilah warisan ulama yang harus terus kita pelihara. Kalau perhatian kita terhadap kitab kuning terus kita tingkatkan insya Allah akan lahir ulama-ulama yang ikhlas dan akan menjadikan bangsa ini penuh keberkahan," pungkasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.