Ada Peran Ruki di Balik Penyerahan Edi Sindoro ke Indonesia
Proses penyerahan diri Eddy Sindoro (ESI) hingga kepulangannya ke tanah air ternyata melibatkan eks pimpinan KPK.
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Proses penyerahan diri Eddy Sindoro (ESI) hingga kepulangannya ke tanah air ternyata melibatkan eks pimpinan KPK, Taufiequrachman Ruki.
Bahkan, Ruki turut hadir di KPK, Jumat (12/10/2018) sore guna memastikan mantan petinggi Lippo Group itu aman, sehat dan diperlakukan baik oleh penyidik KPK.
Baca: Pascabencana, BCA Beri Kelonggaran Penagihan KPR di Palu
Dalam konferensi pers di KPK, Ruki yang menggunakan batik cerah lengkap dengan peci hitamnya turut dilibatkan duduk bersama dengan Wakil Pimpinan KPK, Saut Situmorang dan Juru Bicara KPK Febri Diansyah.
Saut memberikan kesempatan pada Ruki bicara di hadapan awak media soal proses penyerahan diri Eddy Sindoro hingga tiba di KPK.
"Kurang lebih dua minggu atau 20 hari lalu, saya dihubungi oleh jaringan saya di berbagai tempat dan negara. Dia mengatakan ada Daftar Pencarian Orang (DPO) KPK namanya ESI mau serahkan diri ke KPK. Ya dengan polos saya katakan, kalau begitu datang saja langsung ke KPK," ucap Ruki mengawali ceritanya.
Ruki sendiri mengaku sama sekali tidak tahu dan tidak kenal dengan Eddy Sindoro, bahkan kasus apa yang menjerat Eddy Sindoro juga sama sekali tidak diketahui oleh Ruki.
Baca: Sang Putri Beberkan Kebiasaan Indro Warkop yang Berubah Usai Ditinggal Nita Octobijanthy
Lanjut karena ada itiket baik dari Eddy sandoro, akhirnya Ruki berkoordinasi dengan KPK soal rencana penyerahan diri Eddy Sindoro.
"Ternyata kan ESI (Eddy Sindoro) ini ada di luar negeri. Hasil koordinasi saya dengan KPK, Eddy harus menyerahkan diri ke KBRI setempat. Lalu KBRI hubungi KPK, dan petugas KPK menjemput ke Singapura. Saya juga komunikasi dengan Atase Kepolisian RI di Singapura," papar Ruki.
Ruki menambahkan pada Kamis (11/10/2018) malam, Eddy Sindoro sudah menyerahkan diri ke KBRI Singapura lalu pagi tadi, Jumat (12/10/2018) petugas KPK menjemput Ruki ke Singapura.
Sampai akhirnya siang tadi Ruki tiba di KPK, Kuningan, Jakarta Selatan. Ruki bahkan menyatakan sempat bertemu dengan Edsy Sindoro dan melihat tersangka KPK yang buron selama dua tahun itu dalam keadaan sehat.
"Saya tadi lihat ESI dalam keadaan sehat, diperiksa dokter dan seluruh prosedur dilakukan dengan baik," imbuh Ruki.
Diketahui, Eddy Sindoro telah ditetapkan sebagai tersangka kasus suap Peninjauan Kembali (PK) panitera Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Edy Nasution akhirnya menyerahkan diri ke KPK.
Kasus ini sudah bergulir sejak 2016. Eddy Sindoro juga telah ditetapkan sebagai tersangka pada Desember 2016.
Edi Sindoro diduga pula terkait dengan penyuapan pengurusan sejumlah perkara beberapa perusahaan di bawah Lippo Group yang ditangani Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.
Selama pelariannya, Eddy Sindoro belum pernah diperiksa KPK. Dia selalu mangkir dari jadwal pemeriksaan. Eddy Sindoro pernah ditangkap oleh otoritas Malaysia saat mencoba melarikan diri.
Eddy Sindoro sempat dideportasi dari Malaysia ke Indonesia. Menurut KPK, pengacara Lukas malah kembali memberangkatkan Eddy Sindoro ke luar negeri hingga Lucas ditetapkan sebagai tersangka menghalangi proses hukum di KPK.
Lucas sendiri kini telah ditahan KPK, baik kantor maupun apartemen Lucas telah digeledah oleh KPK untuk menyita sejumlah barang bukti.
Dalam proses penyidikan, KPK menduga mantan Sekretaris MA Nurhadi Abdurrachman terlibat dalam kasus dugaan suap ini.
Penyidik KPK telah menyita uang RP 1,7 miliar dan sejumlah dokumen dari rumahbpribadi Nurhadi. Nurhadi juga mengaku kenal dekat dengan Eddy ketika mereka duduk di bangku SMA.