Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hanya Dua Rumah Sakit yang Beroperasi Pascabencana di Palu

Lembaga kemanusiaan Mer-C menyatakan, tenaga kesehatan di lokasi bencana gempa bumi dan tsunami di Palu, Donggala, Sigi, Sulawesi Tengah, telah mencuk

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
zoom-in Hanya Dua Rumah Sakit yang Beroperasi Pascabencana di Palu
TRIBUNNEWS.com
Konferensi pers di kantor Mer-C, Kramat Lontar, Jakarta Pusat, Jumat (12/10/2018). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lembaga kemanusiaan Mer-C menyatakan, tenaga kesehatan di lokasi bencana gempa bumi dan tsunami di Palu, Donggala, Sigi, Sulawesi Tengah, telah mencukupi.

Relawan medis Mer-C Arief Rachman mengatakan, untuk jumlah dokter spesial saja sampai saat ini tercatat ada 40 orang. Namun jumlah tersebut tak berbanding dengan ruang perawatan atau rumah sakit.

Ia menerangkan, di Palu saja hanya ada dua rumah sakit yang beroperasi pasca gempa bumi dan tsunami, yakni RS Sis Al-Jufrie dan RS Undata.

Baca: Milyarder Inggris Ancam Tunda Investasi USD 1 Miliar dengan Arab Saudi

Meski saat ini ruang perawatan bagi korban yang membutuhkan operasi dibantu oleh RS apung KRI Suharso.

"Dari sudut SDM kesehatan mencukupi, dokter umum dan dokter lain, perawat, Secara kasat mata bisa memenuhi layanan kesehatan yang dibutuhkan oleh korban," kata Arief yang juga berprofesi sebagai dokter radiologi ini dalam onferensi pers di kantor Mer-C, Kramat Lontar, Jakarta Pusat, Jumat (12/10/2018).

Sementara untuk jumlah keseluruhan tenaga kesehatan yang berada di lokasi, tercatat lebih dari 800 orang. Tenaga kesehatan itu berasal dari berbagai daerah di seluruh Indonesia.

Baca: Bidan Dona De Fretes Sulap Kampung Kumuh jadi Bersih Warna-warni

Berita Rekomendasi

"Tercatat kurang lebih 800-an minggu pertama, dokter dan perawat yang datang Ke Palu berasal dari seluruh daerah Indonesia dan itu distribusikan, dari segi jumlah cukup," terang dia.

Meski tercukupi, relawan medis Mer-C lainnya, Yogi Prabowo mengatakan, pemerintah perlu memikirkan dan mengupayakan tenaga relawan organik atau pekerja setempat, agar dapat bekerja kembali.

Bagaimana pun, nantinya, para relawan dari luar daerah akan perlahan-lahan kembali ke daerah asal setelah masa tanggap darurat diakhiri.

Mer-C berharap trauma healing juga dilakukan dapat pada tenaga kesehatan organik.

"Begitu relawannya pergi bagaiman sementara Dokter dan perawat yang organik setempat belum kembali masih mengungsi atau bahkan jd korban, ini yang jadi masalah," tutur Yogi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas