Berita Bohong Dinilai Dapat Ganggu Stabilitas Nasional
Dia mengatakan berita hoaks membuat orang saling curiga, saling hasut dan saling menjatuhkan sehingga sesama anak bangsa tidak saling percaya
Editor: Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum DPP Perkumpulan Gerakan Kebangsaan (PGK) Bursah Zarnubi menegaskan berita bohong atau hoaks dalam konteks politik dapat mengganggu stabilitas nasional.
"Kasus hoaks ini dalam konteks politik bisa menggangu stabilitas nasional dan bisa menganggu ketertiban membuat situasi yang krusial seperti kasus Ratna Sarumpaet," kata Bursah dalam diskusi bertajuk "Menangkal Hoaks Menjelang Pilpres 2019" di Jakarta, Senin (15/10/2018).
Dia mengatakan berita hoaks membuat orang saling curiga, saling hasut dan saling menjatuhkan sehingga sesama anak bangsa tidak saling percaya.
Bursah juga menyinggung kasus hoaks yang menimpa Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian.
"Kapolri sudah susah payah membangun stabilitas hingga Indonesia kondusif," ujarnya.
Selain itu dia menilai Pilpres 2019 adalah pertarungan yang akan sarat permainan-permainan politik.
Menurut dia, pilpres adalah pesta demokrasi dan seharusnya disambut dengan gembira oleh orang-orang.
"Pilpres ini harus berjalan mulus agar adanya siapapun presiden yang dipilih berdasarkan pilihan rakyat," katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Irjen Pol Setyo Wasisto menyinggung mengenai kampanye negatif.
Dia mengakui bahwa kampanye negatif memang tidak dilarang namun harus dilengkapi dengan data yang valid.
Baca: Gunung Merbabu Terbakar Sejak Minggu, Helikopter Pemadam Segera di Kerahkan
Baca: AC Milan Resmi Perpanjang Kontrak Patrick Cutrone
Baca: Iswandi Ubah Limbah Bonggol Jagung Jadi Pakan Ternak
Apabila tidak dilengkapi dengan data yang cukup, kampanye negatif itu seperti hoaks.
Karena itu dia mengimbau semua pihak untuk menahan diri.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.