Pusat Batik Nusantara Thamrin City Jadi Barometer Industri Batik Nusantara
Dalam rangka Hari Batik Nasional yang diperingati setiap 2 Oktober 2018, PBN juga menggelar serangkaian acara menarik di lobi utama Grand Hall
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Dibuka sejak 2010, Pusat Batik Nusantara (PBN) di Trade Mall (TM) Thamrin City, Jakarta Pusat, semakin terkenal sebagai pusat penjualan grosir dan retail produk batik dari berbagai daerah di Indonesia.
Tak hanya pakaian batik casual produksi teknologi printing dan cap, tetapi juga kain batik tulis tradisional. Hampir semua karakter batik Nusantara dapat ditemui di PBN TM Thamrin City, sebagai salah satu jaringan Trade Mall yang dikelola Agung Podomoro Group.
Dari batik pedalaman hingga pesisiran. Tidak hanya corak-corak batik dari berbagai daerah di Jawa, tetapi juga tersedia batik Flores, Minahasa, Papua, Bali, Dayak, Ambon, hingga Tapanuli.
Dihuni lebih 2.000 kios batik, kini PBN TM Thamrin City dikenal sebagai sentra penjualan batik terbesar di Indonesia.
“Tamu-tamu asing di Jakarta yang mencari oleh-oleh batik sebelum pulang ke negaranya, biasanya andalannya ya langsung kesini, karena tersedia banyak pilihan,” ujar Adi Adyana, General Manager Thamrin City.
Dalam rangka Hari Batik Nasional yang diperingati setiap 2 Oktober 2018, PBN juga menggelar serangkaian acara menarik di lobi utama Grand Hall, TM Thamrin City, selama empat hari dari 29 September – 2 Oktober 2018.
Bertajuk Paras Batik Nusantara, acara diantaranya Trade In Batik yaitu menukarkan batik lama dengan batik baru secara gratis; penjualan batik seharga Rp 5.000, lelang dan bazar batik, gelar musik etnik, dan fashion show trend batik 2018.
Acara puncak diisi pentas The Ikan Bakars, D’Masiv, dan Geisha.
Acara fashion show Trend Batik 2018 diisi dengan menampilkan hasil karya desainer muda Cindy Sosrodiningrat. Desainer dari Solo, Jawa Tengah, ini memperdalam ilmu desainnya di Italian Fashion School, Italia.
Cindy juga pemilik butik batik Eyang Putri di Lantai Dasar TM Thamrin City. Kepada wartawan, Cindy mengatakan, keberadaan PBN telah menjadikan batik menjadi bisnis yang menguntungkan.
TM Thamrin City menjadi tempat menarik untuk mengembangkan usaha batik, dan mengembangkan mode-mode batik sesuai trend fashion.
“Thamrin City merupakan pusat trendsetter batik Nusantara. Disini semua karya saya bisa dinikmati oleh semua kalangan, dengan harga yang relatif terjangkau,” ujar Cindy.
Calon Wakil Presiden Pemilu 2019, Sandiaga Uno, tampak juga turut hadir di TM Thamrin City pada 2 Oktober 2018.
Dia ikut memperingati Hari Batik Nasional dengan memborong berbagai jenis batik. Sandi yang pernah menjabat Wakil Gubernur DKI Jakarta, tampak akrab dengan para pedagang batik PBN Thamcit yang beberapa kali sudah dikunjunginya.
Menurut Adi Adyana, peringatan Hari Batik Nasional tahun ini juga diisi dengan bakti sosial berupa donor darah bekerjasama dengan Palang Merah DKI Jakarta dan penjualan batik murah yang hasilnya disumbangkan kepada para korban bencana gempa bumi di Lombok.
“Tema peringatan tahun ini Paras Batik Nusantara, sebagai ungkapan rasa bangga bahwa batik sebagai warisan adiluhur bangsa, kini telah diakui sebagai Warisan Dunia,” ujar Adi.
Kian Berkembang
Gairah bisnis pakaian batik di Indonesia yang semakin berkembang, diakui oleh Ade Yosa, pemilik kios batik Adam Batik dan Fadilla Batik di Lantai 2 PBN TM Thamrin City.
Ade Yosa memulai usahanya sejak 2010, dengan membuka satu kios batik yang menjual Batik Trusmi, batik khas Cirebon corak pesisiran yang terkenal.
Kini, ia sudah memiliki 4 kios batik di TM Thamrin City, dan membuka cabang penjualan retail dan grosir di Makasar.
Selain itu, karena produknya telah mempunyai banyak langganan, membuatnya ia aktif diundang mengikuti pameran-pemeran batik yang dilakukan lembaga pemerintah maupun swasta.
“Upaya-upaya pemerintah yang gencar mempromosikan batik sangat berkontribusi dalam mendongkrak minat masyarakat terhadap batik,” ujar Ade Yosa, Ketua Paguyuban Pedagang Batik Cirebon di PBN TM Thamrin City.
Di Adam Batik, dijual beragam motif Batik Cirebonan, dari kemeja batik cap seharga mulai Rp 150 ribu per potong, hingga kain batik tulis eksklusif seharga Rp 8 – 10 juta per lembar. Ia juga melayani pemesanan batik jadi untuk seragam.
Batik Betawi
Satu hal yang terbilang baru di Hari Batik Nasional 2018 di PBN TM Thamrin City yakni kehadiran gerai Batik Betawi.
Corak Batik Betawi yang menonjolkan warna-warni terang telah mencuri perhatian para penggemar batik dan menjadi tantangan bagi corak kreativitas lain.
“Warna-warni terang yang dominan dalam Batik Betawi merupakan ciri khas orang Betawi yang berani,” ujar Anna Setyaningsih, pemilik gerai Batik Betawi. Anna menggeluti usaha batik sejak 2011, dan mulai membuka gerai Batik Betawi di Thamrin City pada awal 2018.
Di gerainya, Anna menjual pakaian batik dengan motif-motif ciri khas Betawi seperti Ondel-ondel, Monas, Tugu Selamat Datang, Patung Pancoran, dan Flora Fauna khas Jakarta.
Harga bervariasi dari Rp 150 ribu untuk kemeja batik pria, hingga Rp 850 ribu untuk batik tulis lembaran.
Dengan membuka gerai di PBN TM Thamrin City, Anna berharap bisa membantu promosi Batik Betawi agar semakin eksis dan menjadi tuan rumah di pasar batik Jakarta. (*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.