Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pemerintah Janjikan Relokasi Lahan Warga yang Terdampak Likuifaksi di Palu

Djalil mengatakan, pemerintah sedang menyiapkan lokasi baru yang lebih aman dan jauh dari patahan dan likuifaksi untuk penduduk di Palu.

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Pemerintah Janjikan Relokasi Lahan Warga yang Terdampak Likuifaksi di Palu
TRIBUN/DANY PERMANA
Warga mengunjungi kawasan Petobo, Sigi, yang mengalami likuifaksi akibat gempa, Kamis (11/10/2018). 

Laporan Reporter Kontan, Umi Kulsum

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah akan melakukan relokasi tanah penduduk yang terkena dampak likuifaksi di Palu, Sulawesi Tengah. Lokasi tersebut sudah tidak bisa digunakan untuk berdirinya sebuah hunian.

Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertahanan Nasional (ATR/BPN) Sofyan Djalil mengatakan, hal ini merupakan bagian dari kebijakan pemerintah untuk melakukan pemindahan tanah yang terdampak oleh musibah yang terjadi pada akhir September 2018 lalu.

Sofyan Djalil mengatakan, pemerintah sedang menyiapkan lokasi baru yang lebih aman dan jauh dari patahan dan likuifaksi untuk penduduk di Palu. 

Baca: Konsumen Ini Curhat Nasib Uangnya yang Sudah Disetor Untuk Beli Apartemen di Meikarta

"Tanah yang sudah tenggalam itu mungkin akan jadi lahan pertanian," kata Sofyan, Kamis (18/10/2018).

Sofyan menyebut, pemerintah juga akan melakukan kerjasama dengan Badan Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Kementerian Energi Sumber Daya Mineral dan Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) Kementerian Pekerjaan Umum serta Perumahan Rakyat ( PUPR) untuk memastikan zonasi rawan bencana tersebut.

Diharapkan daerah lain yang mempunyai potensi bencana nantinya akan bisa terdeteksi secara dini. 

Berita Rekomendasi

"Kita harus menyiapkan tata ruang yang sudah mempertimbangkan aspek kebencanaan. Apalagi kita tinggal di ring of fire bencana dan tidak tahu kapan akan terjadi," kata dia.

Sumber: Kontan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas