Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jokowi Ajak Jan Ethes Hadiri Apel Akbar Santri Nusantara di Surakarta

residen Joko Widodo mengajak cucunya Jan Ethes Srinarendra menghadiri Apel Akbar Santri Nusantara di Benteng Vastenburg, Kota Surakarta, Sabtu (20/10/

Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Jokowi Ajak Jan Ethes Hadiri Apel Akbar Santri Nusantara di Surakarta
Istimewa
Presiden Joko Widodo mengajak cucunya Jan Ethes Srinarendra menghadiri Apel Akbar Santri Nusantara di Benteng Vastenburg, Kota Surakarta, Sabtu (20/10/2018). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -‎ Presiden Joko Widodo mengajak cucunya Jan Ethes Srinarendra menghadiri Apel Akbar Santri Nusantara di Benteng Vastenburg, Kota Surakarta, Sabtu (20/10/2018).

Terlihat, Jokowi mengenakan baju koko putih yang dibalut dengan jas berwarna abu-abu dan mengenakan sarung serta peci hitam.

Sementara Jan Ethes berpakaian baju koko putih panjang dan mengenakan peci berwarna putih. Saat di atas panggung, Jan Ethes memakai jaket jeans berwarna biru dongker.

Selain Jan Ethes, presiden pun ditemani oleh Ibu Negara yang mengenakan gamis berwarna putih dan terlihat di atas panggung membawa perlengkapan cucunya, seperti tas berwarna biru dan sebotol air minum.

Jan Ethes dan Presiden Jokowi
Jan Ethes dan Presiden Jokowi (Instagram/janethesss)

Saat memberikan sambutan, Jokowi menyampaikan keputusan yang pernah dikeluarkan pemerintah pada tiga tahun yang lalu.

Di mana, dirinya mengeluarkan Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 2015 tentang Hari Santri. Sejak saat itu Indonesia memperingati Hari Santri setiap tanggal 22 Oktober.

Berita Rekomendasi

Menurutnya, penetapan Hari Santri merupakan bentuk penghormatan, penghargaan, dan rasa terima kasih negara kepada para kiai, kepada para alim ulama, kepada para santri, dan kepada seluruh komponen bangsa yang mengikuti teladan para kiai dan para alim ulama.

"Sejarah telah mencatat peran besar para ulama, para kiai, para santri dalam masa perjuangan kemerdekaan bangaa Indonesia, dalam menjaga NKRI, dalam menjaga Bhinneka Tunggal Ika dan selalu memandu ke jalan kebaikan, ke jalan kebenaran, ke jalan kemajuan," kata Jokowi dalam keterangan Biro Pers Kepresidenan.

Presiden menuturkan, menjadi santri adalah menjadi Islam yang cinta bangsa, menjadi pribadi muslim yang religius, dan santri yang berakhlakul karimah sekaligus nasionalis sebagaimana diteladankan oleh para kyai dan para ulama.

"Saya sangat paham pada sikap kebangsaan para kiai dan para santri saat dihadapkan pada pilihan-pilihan sulit. Para kiai, para santri selalu menempatkan kepentingan bangsa dan negara sebagai yang pertama yang sesuai dengan tradisi kesantrian," ujarnya.

Oleh sebab itu, Jokowi merasa bersyukur bangsa Indonesia dipandu oleh tradisi kesantrian yang kuat, tradisi penghormatan dan penghargaan yang tinggi kepada sesama manusia.

Jan Ethes dan Presiden Jokowi hadir di acara Apel Akbar Santri Nusantara, Sabtu (20/10/2018) di Benteng Vastenburg, Solo, Jawa Tengah
Jan Ethes dan Presiden Jokowi hadir di acara Apel Akbar Santri Nusantara, Sabtu (20/10/2018) di Benteng Vastenburg, Solo, Jawa Tengah (Instagram/janethesss)

Selain itu juga menjunjung tinggi prinsip hablum minallah dan hablum minannas, yang memaknai cinta tanah air sebagai bagian dari iman.

"Saya tahu santri tidak sulit mencintai agama sekaligus mencintai bangsa dan negara. Bahkan mencintai agama dan bangsa itu dilakukan secara bersama," lanjutnya.

Kepala Negara mengatakan bahwa segala ragam perbedaan yang dimiliki bangsa Indonesia adalah anugerah yang diberikan Allah kepada yang harus terus disyukuri.

Perbedaan-perbedaan itu mengharuskan bangsa Indonesia untuk saling mengenal, saling menghargai, saling menghormati di antara kita, antarsuku, antaragama, antartradisi, antaradat, dan antarbahasa daerah yang berbeda-beda.

Dengan perbedaan tersebut, Jokowi mengingatkan jangan sampai ada saling ejek atau saling mencela di antara kita, karena aset terbesar bangsa Indonesia adalah persatuan, kerukunan, dan persaudaraan.

"Selalu saya sampaikan marilah kita jaga bersama-sama ukhuwah islamiyah dan ukhuwah wathoniyah agar persatuan, persaudaraan, dan kerukunan tetap ada di bumi NKRI," tutur Presiden.‎

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas