Ketua DPR: Teruslah Berkarya, Berani Bermimpi Besar
Artinya, produk dari dunia pendidikan harus memiliki keterkaitan dengan dunia kerja serta keterkaitan dengan inovasi dan teknologi.
Editor: Rachmat Hidayat
Legislator Dapil Jawa Tengah VII yang meliputi Kabupaten Purbalingga, Banjarnegera dan Kebumen ini memandang, investasi dalam bidang pendidikan bukanlah pekerjaan instan dan sesaat. Tetapi membutuhkan waktu, energi dan dana yang besar.
Alokasi anggaran pendidikan yang cukup besar mestinya dapat dipertanggungjawabkan akuntabilitasnya. Pertanggungjawaban tersebut dapat diukur sejauhmana dampak yang dihasilkan dari anggaran yang ada.
"Peningkatan anggaran untuk kegiatan riset mesti dijadikan prioritas utama. Selama ini alokasi anggaran untuk kegiatan riset di Indonesia baru mencapai 0,25 persen dari PDB dengan rincian dari swasta sebesar 0,04 persen dan alokasi negara 0,21 persen," urainya.
Baca: Ketua DPR: Pilihlah Capres yang telah Terbukti Berkinerja Dan Berprestasi kepada Bangsa dan Negara
"Anggaran riset tersebut masih jauh dibawah Malaysia yang sudah mencapai 1,25 persen dari PDB, China 2,0 persen, Singapura 2,20 persen, Jepang 3,60 persen, Korea Selatan, 4,0 persen, Jerman 2,90 persen, Swedia 3,20 persen dan Amerika Serikat 2,75 persen," terang Bamsoet.
Menutup orasi, Wakil Ketua Umum KADIN ini berharap agar pasca kelulusan para wisudawan dapat berkarya dalam bidang dan keahlian masing-masing dengan tetap menjaga spirit, etika, moral dan norma intelektual yang telah didapatkan selama masa perkuliahan.
Para sarjana baru juga diharapkan mampu menjaga integritas profesionalismenya sebagai bentuk pengabdian kepada nusa, bangsa dan agama.
"Teruslah berkarya, berani bermimpi besar, fokus pada usaha dan tujuan serta jangan pernah takut untuk gagal. Sudah banyak cerita orang-orang sukses yang berangkat dari kegagalan demi kegagalan. Mereka tak pernah mengeluh, tetapi selalu memiliki optimisme untuk bangkit dari kesalahan dan kegagalan," pungkas Bamsoet.