Politisi PPP: Jangan Sibuk Membela Kelompok Sendiri
Ady Muzadi atau yang kerap disapa Bang Ady ini kembali berharap ke depan, segala sesuatunya dapat berjalan kondusif
Editor: Rachmat Hidayat
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-Politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Ady Muzadi mengimbau kepada semua pihak untuk memperkecil dampak yang timbul dengan melakukan pengendalian isu menyikapi perkembangan terkait kasus pembakaran bendera.
"Dan sesegera mungkin memberikan respon, melakukan aksi cepat tanggap, dan langsung melokalisir permasalahan ini, agar tidak meluas. Saya berharap pihak berwajib dapat melakukan penanganan secara efektif," ujarnya, Kamis (25/10/2018).
Baca: Usai Audiensi dengan Bawaslu, TKN Jokowi-Maruf Tegaskan Sikap Patuhi Aturan Pemilu
Di Istana Presiden, Wakil Kepala Poklri Polri Komjen (Pol) Ari Dono Sukamto memastikan, pihaknya masih memburu pembawa bendera yang dibakar pada peringatan Hari Santri Nasional di Lapangan Alun-Alun Limbangan, Garut, Jawa Barat, Senin (22/10/2018) lalu. "Kami sedang mencari siapa yang bawa bendera itu," ujarnya.
Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Jimly Asshiddiqie melihat kasus pembakaran bendera di Garut merupakan bagaian dari budaya politik Indonesia yang belum matang. "Enggak usah terlalu dipandang serius, itu kan bagian dari budaya politik kita yang belum matang," ujar Jimly, di Kampus Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat.
Ady Muzadi atau yang kerap disapa Bang Ady ini kembali berharap ke depan, segala sesuatunya dapat berjalan kondusif.
Baca: Jokowi Sebut Dirinya Galak dan Agresif, Menteri Susi: Hati-hati Urusan dengan Saya, Tenggelamkan
"Jika komitmen kita adalah persatuan dan kesatuan bangsa, maka janganlah sibuk membela kelompok sendiri sambil menyerang kelompok lainnya," harap Ady yang juga calon wakil rakyat untuk daerah pemilihan (dapi) 2 DKI Jakarta.