Polisi Terjunkan 7.633 Personel Amankan Aksi di Depan Kemenko Polhukam
"Pengamanan unras pembakaran bendera HTI ada 7.633 personel," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono, saat dikonfirmasi.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polisi menerjunkan ribuan personel untuk mengamankan jalannya 'Aksi Bela Tauhid' yang digelar di depan Kantor Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Jumat (26/10/2018) siang ini.
"Pengamanan unras pembakaran bendera HTI ada 7.633 personel," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono, saat dikonfirmasi, Kamis (26/10/2018).
Polisi akan mengawal sejak massa datang ke titik kumpulnya di kawasan Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Gambir, Jakarta Pusat hingga ke depan Kantor KemenkoPolhukam.
Argo mengimbau aksi penyampaian pendapat itu bisa berjalan dengan baik dan tidak anarkis.
Baca: Identitas Pria yang Membawa Bendera yang Dibakar pada Hari Santri di Garut
Sementara itu, terkait pengalihan arus di sekitar kawasan tersebut lantaran adanya aksi, Argo menyebut pengalihan arus situasional melihat kondisi di lapangan.
"Pengalihan arus situasional ya," tutur Argo.
Seperti diberitakan sebelumnya, kejadian pembakaran bendera di Garut itu menjadi sorotan dan viral di media sosial.
Video viral itu menunjukan sejumlah orang membakar bendera di Garut saat peringatan Hari Santri Nasional, Senin (23/10/2018).
Hingga kini, kejadian dalam video viral pembakaran bendera di Garut masih diproses polisi.
Tiga orang yang diamankan pihak Polres Garut ini masih berstatus sebagai saksi.
Sementara itu, polisi masih mencari orang yang membawa bendera tersebut.