Erick Thohir Tak Mau TKN Jokowi-KH Ma'ruf Ikuti Pengalaman Buruk Mike Tyson
Erick Thohir tak ingin ada sikap jumawa di dalam sanubari para anggota tim pemenangan seluruh Indonesia.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-KH Ma'ruf, Erick Thohir, tak ingin ada sikap jumawa di dalam sanubari para anggota tim pemenangan seluruh Indonesia.
Diingatkan bahwa elektabilitas pasangan nomor urut 01 yang tinggi tak menurunkan semangat untuk bekerja maksimal.
Untuk menggambarkan apa yang dimaksudnya, Erick lalu mengisahkan soal seorang Mike Tyson, seorang petinju dan juara tinju kelas berat di era 1990-an.
Di masa puncak karirnya, Tyson dikenal sebagai petinju terhebat dengan rekor tak terkalahkan.
Baca: Jokowi Bilang Sontoloyo, Sandiaga Sebut Ojo Loyo
Kemenangan yang diraihnya pun mayoritas bersifat mutlak karena selalu berhasil meng-KO lawannya.
Namun, Mike Tyson lalu berhadapan dengan James Buster Douglas.
Baca: Ini Alasan Direktur PT Persib Bandung Undur Diri dari Jabatan Komisaris PT Liga Indonesia Baru
Saat itu, semua mengunggulkan Tyson.
"Tapi ketika Mike Tyson sedang ada di puncak-puncaknya, dia justru kalah KO di ronde ke-10 dari James Buster Douglas," ujar Erick dalam pidatonya di pembukaan rakernas TKN Jokowi-KH Ma'ruf Amin di Hotel Empire, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (27/10/2018).
"Ini mengingatkan saya, ya benar dari polling yang kita dapatkan, polling kita sangat tinggi. Tetapi kita tak boleh larut. Kita harus terus berbenah dan bekerja sampai kita diputuskan sebagai pemenang," kata Erick yang disambut tepuk tangan peserta rapat pembukaan.
Baca: Tas Hitam Jokowi saat Datang ke Rumah Gus Dur Sempat Jadi Sorotan, Yenny Wahid Akhirnya Buka Suara
Kata dia, rakernas ini merupakan langkah awal merapatkan barisan, konsolidasi, sekaligus mempertajam cara merealisasikan visi misi Jokowi-KH Ma'ruf Amin.
Dikatakannya, ajang ini akan memastikan bahwa seluruh anggota tim pemenangan menjalankan kampanye yang cerdas, bebas hoaks, bebas kebohongan, dan bebas kampanye hitam.
"Dalam memenangkan pemilu saat ini, kita akan menonjolkan rekam jejak capres-cawapres kita. Gagasan, inovasi, prestasi, untuk satu tujuan Indonesia maju," pungkasnya.