Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

KPK Tetapkan Petinggi Anak Usaha Sinar Mas sebagai Tersangka Suap Lingkungan Hidup

"KPK melakukan kroscek ke lapangan melalui kegiatan penyelidikan hingga melakukan tangkap tangan pada Jumat (26/10/2018)," katanya

Penulis: Ilham Rian Pratama
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
zoom-in KPK Tetapkan Petinggi Anak Usaha Sinar Mas sebagai Tersangka Suap Lingkungan Hidup
Tribunnews.com/Ilham Rian Pratama
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) baru saja mengumumkan 7 tersangka terkait dengan penerimaan hadiah atau janji dalam tugas dan fungsi pengawasan DPRD dalam bidang perkebunan, kehutanan, pertambangan dan lingkungan hidup Pemprov Kalimantan Tengah Tahun 2018 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ilham Rian Pratama

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) baru saja mengumumkan tujuh tersangka terkait dengan penerimaan hadiah atau janji dalam tugas dan fungsi pengawasan DPRD dalam bidang perkebunan, kehutanan, pertambangan dan lingkungan hidup Pemprov Kalimantan Tengah Tahun 2018.

"Setelah mendapatkan informasi dari masyarakat, KPK melakukan kroscek ke lapangan melalui kegiatan penyelidikan hingga melakukan tangkap tangan pada Jumat (26/10/2018) siang hingga sore di Jakarta," ujar Wakil Ketua KPK, Laode Muhammad Syarif, di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (27/10/2018).

Baca: OTT DPRD Kalimantan Tengah, KPK Amankan Tersangka di Gedung Sinar Mas

Dari pihak DPRD Kalteng, Laode menerangkan, ketujuh tersangka tersebut adalah Borak Milton (Ketua Komisi B DPRD Kalteng), Punding LH Bangkan (Sekretaris Komisi B DPRD Kalteng), serta dua Anggota Komisi B DPRD Kalteng bernama Arisavanah dan Edy Rosada.

Kemudian, tiga tersangka dari pihak swasta ialah Edy Saputra Suradja (Direktur PT BAP atau Wakil Direktur Utama PT Smart (anak usaha PT Sinar Mas Agro Resources and Technology), Willy Agung Adipradhana (CEO PT BAP wilayah Kalimantan Tengah bagian utara), dan Teguh Dudy Syamsury Zaldi (Manager Legal PT BAP).

Laode menjelaskan, para Anggota DPRD Kalteng diduga menerima uang sebesar Rp 240 juta oleh pengurus PT BAP terkait pelaksanaan tugas dan fungsi pengawasan DPRD dalam bidang perkebunan, kehutanan, pertambangan dan lingkungan hidup Pemprov Kalimantan Tengah Tahun 2018.

Sebagai pihak yang diduga penerima, Borak, Punding, Arisavanah, dan Edy Rosada, KPK menjeratnya dengan Pasal 12 huruf a atau b atau Pasal 11 UU Pemberantasan Korupsi Juncto Pasal ‎55 ayat 1 ke-1 KUHP.

Baca: Politikus Muda PDIP: 90 Tahun Sumpah Pemuda, Harus Greget, Berdaya Saing dan Berdaya Pikat

Berita Rekomendasi

Adapun Gatot dikenakan Pasal 5 ayat 1 huruf a atau b atau Pasal 13 UU Pemberantasan Korupsi Juncto Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP. 

Kemudian, sebagai pihak yang diduga memberi, Edy Saputra, Willy, dan Teguh, KPK menjeratnya dengan pasal 5 ayat (1 huruf a atau huruf b atau Pasal 13 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimara telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun juncto Pasal 55 ayat1) ke-1 KUHPidana.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas