Ketum ICMI Sebut Pentingnya Cara Pandang Kebangsaan
Pluralitas itu ditambah lagi kenyataan dengan mempunyai 17 ribu pulau dan penduduknya sangat padat, nomor empat di seluruh dunia.
Penulis: Yanuar Nurcholis Majid
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Nurcholis Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) Jimly Asshiddiqie mengatakan setidaknya ada empat cara pandang kebangsaan.
Keempatnya yakni pluralisme, inklusivisme, universalisme, dan indentitas konstitusional.
"Itu disepakati bersama dalam kerangka organisasi negara dan bangsa," kata Jimly, kepada wartawan, Minggu (28/10/2018).
Jimly mengatakan nomor satu adalah kenyataan bahwa Indonesia ini sangat plural. Pluralnya Indonesia di atas pluralitas semua bangsa di dunia.
Pluralitas itu ditambah lagi kenyataan dengan mempunyai 17 ribu pulau dan penduduknya sangat padat, nomor empat di seluruh dunia.
"Pluralisme itu suatu realitas yang kita miliki dan itulah kekuatan. Jangan dilihat jadi masalah, jadi tidak usah dilihat dari segi negatifnya karena itu kekuatan," kata Jimly.
Baca: Makan Malam Ratusan Dolar di Singapura, Nagita dan Raffi Satu Meja Bareng ART Jadi Sorotan
Poin ke-2 adalah soal inklusivisme.
Jadi tantangan yang kedua adalah bagaimana inklusif bergaulnya jangan eksklusif. Cross-cultural itu secara bersengaja kita harus bangun.
"Harusnya di daerah-daerah pemukiman ada inklusivisme, campur. Itu yang terjadi di Amerika. Kita ini sendiri-sendiri, maka persepsi tentang kebenaran itu sendiri-sendiri. Maka harus ada langkah pambauran, penting sekali. Negara harus punya kebijakan untuk pembauran itu dengan sengaja," kata mantan Ketua Mahkamah Konstitusi.
Inklusivisme ini kunci kemajuan peradaban masa depan.
Jadi salah satu ciri bangsa berhasil kalau bangsa itu mengorganisasikan diri, sinergi dalam organisasi secara inklusif, katanya.
Sedangkan ketiga yakni universalisme yang beda dengan internasionalisme dan globalisasisme.
"Kalau globalisasi itu dari luar negeri. Kalau internasionalisme antar negara. Sedangkan universalisme ialah kita akan menemukan nilai-nilai universal yang sama antar umat manusia, itu bisa datang dari luar, bisa datang dari kampung halaman sendiri," kata Jimly.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.