Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Restu Hapsari: Pemuda Garda Terdepan Pembela Pancasila

Dalam rangka memperingati 90 tahun Sumpah Pemuda, PDI Perjuangan menggelar berbagai rangkaian kegiatan dengan tema ‘Satu Indonesia Kita’.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Restu Hapsari: Pemuda Garda Terdepan Pembela Pancasila
Ist/Tribunnews.com
MM Restu Hapsari, Sekjen DPP Taruna Merah Putih. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dalam rangka memperingati 90 tahun Sumpah Pemuda, PDI Perjuangan menggelar berbagai rangkaian kegiatan dengan tema ‘Satu Indonesia Kita’.

Kegiatan itu dimulai dari Forum Pemuda 2018, Start Up, Showcase, Lomba Vlog, Menulis Surat Cinta Untuk Negeri dan Penghargaan Tokoh Muda Inspiratif yang puncak acaranya dilaksanakan di Jiexpo, Kemayoran, Jakarta.

Seluruh anak muda PDI Perjuangan diajak dalam kegiatan ini termasuk dari berbagai sayap partai untuk turut memeriahkan puncak acara ini dengan pertunjukan musik Artis dengan Etnis Nusantara yang dikemas secara milenial.

"Representasi anak muda dalam pemilihan umum 2019 mencapai lebih dari 30 persen. Untuk itu diperlukan pembangunan kesadaran agar melek terhadap politik bagi generasi muda sebagai penerus bangsa. Pemuda sebagai garda terdepan Pancasila harus ideologis, memiliki kapasitas dan kompetensi serta memiliki nilai tambah (value added)," ungkap MM Restu Hapsari Sekjen DPP Taruna Merah Putih di Jakarta, Minggu (28/10/2018).

restu hapsari
Kader muda PDIP memperingati 90 tahun Sumpah Pemuda dengan menggelar berbagai rangkaian kegiatan dengan tema ‘Satu Indonesia Kita’.

Restu yang juga menjabat sebagai Sekretaris Balitbang Pusat PDI Perjuangan ini  menegaskan bahwa cara yang dapat dilakukan pemuda untuk melanjutkan representasi Sumpah Pemuda adalah dengan merevitalisasi sumpah tersebut secara kekinian di mana anak muda harus siap untuk mengawal Indonesia menjadi negara yang besar dan membanggakan.

Baca: Makan Malam Ratusan Dolar di Singapura, Nagita dan Raffi Satu Meja Bareng ART Jadi Sorotan

Sumpah Pemuda tahun 1928 untuk satu nusa, satu bangsa dan satu bahasa mesti diwujudkan dalam capaian Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang besar dan membanggakan.

Lebih lanjut, mantan Ketua Presidium Pengurus Pusat PMKRI ini juga mengatakan bahwa Indonesia tidak boleh melupakan sejarah Sumpah Pemuda.

Berita Rekomendasi

"Anak muda masa kini tidak boleh apatis, harus peduli dan terlibat di bidang sosial, politik dan kemasyarakatan. Sejarah telah mencatat bahwa pemuda dalam perjalanan bangsa Indonesia menjadi penentu sejarah bangsa," ujar Restu.

Kader muda
Kader muda PDIP memperingati 90 tahun Sumpah Pemuda dengan menggelar berbagai rangkaian kegiatan dengan tema ‘Satu Indonesia Kita’

Lebih jauh, Restu mengatakan sejumlah peristiwa penting yang terjadi dalam perjalanan bangsa ini tak luput dari peran anak muda.

"Selain sebagai pelanjut tongkat estafet kepemimpinan, tentunya keberadaan pemuda adalah sebagai moral force, kekuatan kritis, dan penyumbang ide gagasan yang turut membantu meningkatkan pembangunan," ujar Restu yang juga Caleg DPR RI Dapil Jakarta III ini.

Berbagai isu politik berbau SARA yang akhir-akhir ini kerap terjadi merupakan tantangan tersendiri bagi anak muda untuk menyikapinya.

"Anak muda harus kembali kepada tiga poin utama Sumpah Pemuda untuk menyelesaikan isu ini, pemuda Indonesia harus tetap setia dengan Sumpah Satu Nusa, Satu Bangsa dan Satu Bahasa yang kemudian akan menjadikan Persatuan Indonesia semakin kokoh sesuai dengan cita-cita bangsa yang tertuang di Pancasila dan UUD 1945," ungkap Restu mengakhiri pembicaran.


Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas