Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hari Penutupan TEI 2018, Diperoleh 28.916 Permintaan PMI dari 11 Negara

Ia menambahkan, bahwa untuk tahun ini permintaan pada sector manufaktur lebih besar, salah satunya adalah permintaan tenaga pekerja las (Welder)

BNP2TKI (30/10/18) Hari penutupan TEI 2018, diperoleh sebanyak 28.916 permintaan PMI dari luar negari, Direktur Promosi BNP2TKI Dwi Anto mengatakan bahwa total perkiraan remitansi yang bias diperoleh dari keikutsertaan BNP2TKI dalam ajang Trade Expo Indonesia ke 33 mencapai sebesar 1,3 milliar US Dollar.

Total perkiraan remitansi tersebut diperoleh berdasarkan permintaan Job Indication (JI) dari negara-negara seperti Rusia, Kuwait, Malaysia, Afghanistan, Palau, Polandia, Fiji, Timor Leste, Brunei Darussalam, Jepang, dan Papua New Gunea dengan total sebanyak 11 negara.

Sejumlah negera tersebut membutuhkan pekerja migrant Indonesia untuk sector Fishery, Retail, Plantation, Health, Finance, Automotive, Construction, Hospitality, Oil and Gas, Transportation, IT, danlainnya.

“Perolehan JI dalam keikutsertaan BNP2TKI dalam TEI ke-33 ini,  harus ditindak lanjuti oleh Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3PMI). BNP2TKI akan mengawal agar JI yang diperoleh pada event TEI ini bias dikonkritkan menjadi Job Order (JO) dan penempatan  PMI ke luar negeri,” ungkap Dwi Anto di sela-sela penutupan TEI, Minggu, 28/10/2018.

Ia menambahkan, bahwa untuk tahun ini permintaan pada sector manufaktur lebih besar, salah satunya adalah permintaan tenaga pekerja las (Welder) yang datang dari Polandia yang membutuhkan sebanyak 20.000 PMI.

Selain itu, Polandia juga memerlukan pekerja untuk mengisi sektor Mining Oil and Gassebanyak 1.000 orang. 

“Dengan skema yang saat ini memungkinkan, yakni Private to Private (P to P) diharapkan dalam waktu dekat penempatan PMI ke negara tersebut dapat terlaksana. BNP2TKI terus mendorong dan berupaya memfasilitasi P3MI, agar setelah mendapatkan data agar bisa langsung menindak lanjuti Job Indication tersebut,” jelasnya.

Berita Rekomendasi

Dwi menambahkan, pada 2018 ini setidaknya sudah ada 72 (tujuh puluh dua) orang berangkat untuk sector manufaktur pabrik ke Polandia.

“Dibutuhkan keaktifan juga dari perusahaan mitra yang ada di polandia untuk terus berkordinasi dengan pihak KBRI di Polandia, Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) dan P3MI yang ada di Indonesia.” ungkapnya.(*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas