Sehari Sebelum Kecelakaan, Dokter Ibnu Korban Pesawat Lion Air Sempat Ajak Keluarga ke Toko Buku
Dokter Ibnu Hantoro (33), korban kecelakaan pesawat Lion Air JT610 sempat mengajak istrinya Helda dan dua anaknya
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dokter Ibnu Hantoro (33), korban kecelakaan pesawat Lion Air JT610 sempat mengajak istrinya Helda dan dua anaknya Arisa (4) dan Fatih (1,5) berjalan-jalan ke satu toko buku pada Minggu (28/10/2018).
Bahkan, dokter yang tengah bertugas dalam Masa Pengabdian Wajib Kerja Dokter Spesialis (WKDS) di RSUD Kota Bangka Tengah ini juga sempat mengikuti tes CPNS di Jakarta pada Sabtu (27/10/2018).
Namun, Senin (29/10/2018), pesawat Lion Air JT610 yang ditumpangi Ibnu untuk kembali bertugas di Bangka Tengah mengalami kecelakaan di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat.
"Dia pulang untuk menemui keluarga sekaligus tes CPNS. Dari Januari tahun ini dia memang tugas di RSUD Koba Bangka untuk pengabdian habis jadi dokter spesialis. Januari tahun depan masa pengabdiannya habis," kata Helda di kediamannya di Komplek Pelni C1/5, Baktijaya, Sukmajaya, Depok, Jawa Barat, Rabu (31/10/2018).
Helda mengatakan, Ibnu memang selalu memilih jam terbang di pagi hari karena pukul 09.00 WIB sudah harus kembali bertugas.
Di mata keluarga, Ibnu merupakan sosok penyayang keluarga dan selalu bertanggung jawab atas pekerjaannya sebagai dokter spesialis penyakit dalam.
"Kalau berangkat memang selalu milih penerbangan pagi hari, karena jam sembilan dia sudah mulai kerja. Dia sosok yang bertanggung jawab atas pekerjaannya sebagai dokter," ungkap Helda.
Meski hasil identifikasi oleh RS Polri Kramat Jati belum selesai, pihak keluarga yang sudah menyerahkan segala keperluan untuk identifikasi berupa dokumen dan data DNA.
"Sudah ke RS Polri untuk ngasih keperluannya identifikasi. Katanya hari ini mulai proses identifikasi dan kalau hasilnya ada yang sesuai nanti dikabari. Ini masih menunggu," ucap Helda.
Sebelumnya, pesawat Lion Air bernomor penerbangan JT 610 terbang dari Bandar Udara Soekarno Hatta Banten menuju Bandar Udara Depati Amir di Pangkal Pinang. Pesawat dilaporkan telah hilang kontak pada 29 Oktober 2018 pada sekitar pukul 06.33 WIB.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.