Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Data BPS Oktober 2018 Ungkap Kesejateraan Petani Membaik dan Inflasi Terkendali

Kementerian Pertanian (Kementan) menanggapi capaian bidang pertanian tahun ini, setidaknya hingga Oktober 2018 cukup menggembirakan.

Editor: Content Writer
zoom-in Data BPS Oktober 2018 Ungkap Kesejateraan Petani Membaik dan Inflasi Terkendali
Dok. Kementerian Pertanian
Dua petani jagung di tengah acara replanting yang dihadiri Menteri Pertanian Amran Sulaiman 

Kementerian Pertanian (Kementan) menanggapi capaian bidang pertanian tahun ini, setidaknya hingga Oktober 2018 cukup menggembirakan. Hal ini terlihat dari Berita Resmi Statistik yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS).

Kepala Pusat Data dan sistem Informasi (Pusdatin) Ketut Kariyasa mencermati data yang dirilis pada Kamis (1/11/2018) tersebut menyatakan bahwa kinerja sektor pertanian khususnya untuk kesejahteraan petani pada bulan Oktober ini, lebih baik dibandingkan pada bulan yang sama tahun sebelumnya.

Hal ini terlihat dari Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) yang mencerminkan daya beli relatif petani pada Oktober 2018 lebih tinggi 0,65 poin atau meningkat sebesar 0,58 persen dibanding dari Oktober tahun 2017.

Pada Oktober tahun lalu, besarnya NTUP adalah 111,26, dan pada Oktober 2018 meningkat menjadi 111,91.

"Adanya perbaikan daya beli petani ini karena semakin membaiknya harga-harga relatif komoditas pertanian yang diterima terhadap harga input produksi yang digunakan petani," kata Kariyasa.

Sebagai contoh pada Oktober ini harga gabah di tingkat petani sebesar Rp 4937/Kg GKP atau naik sebesar 3,05 persen dibandingkan Oktober tahun lalu, Rp 4791/Kg GKP.

Membaiknya harga-harga komoditas pertanian di petani tentunya tidak terlepas dari upaya pemerintah melalui Kementan dengan program Toko Tani Indonesia (TTI).

Berita Rekomendasi

"Program tersebut berhasil menjaga harga di petani lebih menarik, dan sebaliknya harga pangan lebih terjangkau di konsumen," ujar Kariyasa.

Dari segi inflasi, Kepala BPS Suhariyanto sebelumnya mengatakan bahwa inflasi masih terkendali sepanjang 2018 dan diharapkan tetap terkendali hingga akhir tahun.

Periode Januari-Oktober 2018 inflasi mencapai 2,22 persen, dan inflasi tahun kalender 3,16 persen.

“Artinya inflasi masih terkendali. Semoga November-Desember 2018 tetap terkendali sesuai harapan,” ujarnya dalam jumpa pers di Kantor BPS, Jakarta, Kamis (1/11/2018).

Khusus pada sektor pertanian, indeks harga produsen (IHP) mengalami kenaikan.

IHP sektor pertanian pada triwulan III-2018 naik 1,09 persen (q-to-q), yaitu dari 138,84 pada triwulan II-2018 menjadi 140,35 pada triwulan III-2018.

Inflasi harga produsen pada sektor ini dipengaruhi oleh naiknya IHP di subsektor tanaman bahan makanan (2,40 persen), subsektor peternakan (2,13 persen), subsektor perikanan (1,32 persen).

Sementara itu, subsektor perkebunan dan subsektor kehutanan mengalami deflasi masing-masing 2,95 persen dan 0,47 persen.

Pada kesempatan yang sama, sesuai data yang dikeluarkan BPS, apabila dibandingkan dengan triwulan III-2017, sektor pertanian pada triwulan III-2018 mengalami inflasi harga produsen (y-on-y) sebesar 3,21 persen, yaitu dari 135,99 pada triwulan III-2017 menjadi 140,35 pada triwulan III-2018.

Hal ini dipengaruhi oleh naiknya IHP subsektor peternakan sebesar 4,96 persen, diikuti oleh subsektor perikanan sebesar 4,46 persen, subsektor tanaman bahan makanan sebesar 3,91 persen, dan subsektor kehutanan sebesar 2,65 persen. Subsektor perkebunan mengalami deflasi sebesar 1,27 persen. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas