BPPT Usulkan Memperluas Area Pencarian Bagian Black Box CVR
Pencarian itu, kata dia, dilakukan dengan Pinger Locator yang didukung perahu karet atau rubber boat.
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim SAR gabungan terus mencari dan menelusuri area koordinat dugaan keberadaan dimana black box atau kotak hitam Lion Air PK-LQP berada.
Hingga siang ini, Deputi Teknologi Pengembangan Sumberdaya Alam BPPT, Hammam Riza, mengatakan pihaknya, tim KNKT Indonesia, tim Kapal Baruna Jaya I BPPT, dibantu KNKT dari Singapore dan KNKT Amerika Serikat serta Tim Boeing melakukan pencarian CVR.
Pencarian itu, kata dia, dilakukan dengan Pinger Locator yang didukung perahu karet atau rubber boat.
"Tim sudah kembali dan hasilnya nihil sebab CVR sudah tidak lagi mengirim sinyal atau ping ke alat Pinger Locator," ujar Hammam, dalam keterangannya, Sabtu (3/11/2018).
"Asumsi kami bahwa mungkin CVR dan Beaconnya masuk ke dalam lumpur dan tertutup reruntuhan pesawat yang lebar sehingga tidak dapat mengirim secara vertikal atau omni sebagaimana FDR," imbuhnya.
Nantinya, hasil video para penyelam akan dievaluasi untuk menyeleksi serpihan mana yang harus menjadi perhatian untuk diangkat ke permukaan terlebih dahulu.
Baca: Tim SAR Temukan Roda Pesawat Lion Air PK-LQP
Dengan begitu, serpihan yang diduga menutupi CVR tak lagi mengganggu dan membuat sinyal dapat terkirim lebih baik.
"Untuk diikat dan diangkat ke permukaan atau pun disingkirkan dari lokasi, sehingga beacon dapat merilis gelombang akustik ke Ping Locator dan Transponder," jelas dia.
Sementara itu, Kepala Balai Teknologi Survei Kelautan BPPT, M. Ilyas, menuturkan jika peralatan transponder tidak lagi menerima respon dari beacon CVR, maka pihaknya akan mencari ke area lainnya.
Ia menyarankan untuk memperluas area pencarian dari area prioritas saat ini.
"Jika USBL Transponder di Kapal Baruna Jaya I nggak dapat sinyal, maka kami sarankan untuk melakukan pencarian di luar area prioritas saat ini," kata Ilyas.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.