Keluarga Penumpang Lion Air PK-LQP : Hilir Mudik Ambulans Bawa Harapan bagi Kami
Keluarga para penumpang dan awak pesawat Lion Air PK-LQP terus menunggu kepastian atas pencarian jatuhnya pesawat tersebut
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Fajar Anjungroso
Laporan Wartawan Tribunnews.com Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Keluarga para penumpang dan awak pesawat Lion Air PK-LQP terus menunggu kepastian. Lima hari sudah mereka menanti-nanti proses identifikasi dari Tim DVI Polri.
Tim ini terus bekerja 24 jam penuh guna mengidentifikasi penumpang dan awak pesawat Lion Air PK-LQP yang jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat.
Sejak Rabu (31/10/2018) hingga Jumat (2/11/2018) malam setidaknya ada empat jenazah yang berhasil diidentifikasi sehingga bisa diserahkan ke keluarga.
Penumpang pertama yang berhasil diidentifikasi petugas yakni Jannatun Cintya Dewi (24), kelahiran Sidoarjo, Jawa Timur. Jenazah Jannatun mudah diidentifikasi karena bagian tubuhnya yang ditemukan cukup lengkap.
Jenasah Jannatun tiba di rumah duka, Dusun Prumpon, Desa Suruh, Sidoarjo pada Kamis (1/11/2018) pagi dan langsung dimakamkan di TPU yang berjarak 500 meter dari rumah duka.
Selanjutnya pada Jumat (2/11/2018) penumpang kedua yang teridentifikasi yakni Chandra Kirana (29), warga Kab Pali, Sumatera Selatan.Penumpang ketiga, Monni (41) yang teridentifikasi dari tato. Penumpang keempat, Hizkia Jorry (21) warga Kramat, Senen, Jakarta Pusat.
Dua dari tiga jenazah yang berhasil diidentifikasi, telah diserahkan ke keluarga untuk dimakamkan. Mereka adalah Candra Kirana dan Hizkia Jorry.
Atas kinerja dari Tim DVI Polri dalam mengidentifikasi korban, keluarga penumpang dan awak pesawat mengucapkan terima kasih sekaligus apresiasi.
"Kami apresiasi kerja dari Tim DVI, tapi kami juga butuh kepastian keluarga kami. Yang terpenting jenazah keluarga kami," kata seorang anggota penumpang saat menyampaikan curhatan mereka di depan Wakil Kepala RS Polri Kramat Jati Kombes Haryanto, Direktur jajaran Lion Group, dan Petugas BPJS, Jumat (2/11/2018) kemarin di posko keluarga Lion Air, RS Polri.
Keluarga korban yang lain menyatakan masih menunggu dengan penuh harap. Beberapa dari mereka meyakini ada keajaiban. Meski harapan untuk bertemu dan berkumpul kembali makin tipis.
Baca: Ibu Korban Dekati Presiden Joko Widodo: Dia yang Nomor Satu dari Kembar Tiga
Hilir mudik mobil ambulance yang membawa kantong jenazah dari Pelabuhan Tanjung Priok ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur membawa secerca harapan.
Setiap kali mendengar bunyi ambulance, keluarga korban selalu berdoa semoga itu adalah keluarga mereka sehingga penantian keluarga selama di Jakarta bisa terbayarkan.
"Setiap ambulance tiba, itu impian kami. Kami berharap itu keluarga kami. Kalau soal iklas, dari awal kami sudah iklas. Yang terpenting sekarang adalah jenazah keluarga kami," ucap keluarga korban.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.