Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Penyelam yang Meninggal saat Evakuasi Pesawat Lion Air Dikenal Religius

Syachrul Anto, penyelam yang meninggal dunia saat mengevakuasi korban kecelakaan pesawat Lion Air PK-LQP, dikenal religius.

Editor: Fajar Anjungroso
zoom-in Penyelam yang Meninggal saat Evakuasi Pesawat Lion Air Dikenal Religius
KOMPAS.com/Devina Halim
Penyelam dari Polisi Air Mabes Polri lakukan penyelaman untuk mencari pesawat Lion Air JT 610, di perairan Karawang, Jawa Barat, Rabu (31/10/2018). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Syachrul Anto, penyelam yang meninggal dunia saat mengevakuasi korban kecelakaan pesawat Lion Air PK-LQP, dikenal religius.

Korban juga merupakan pribadi yang senang menolong.

“Syachrul ini memang orang yang senang menolong, senang membantu. Orangnya kebapakan, religius, orangnya baik banget,” ujar Leader Indonesia Diver Rescue Team Bayu Wardoyo, Sabtu (3/11/2018).

Syachrul diketahui memiliki sertifikat kemampuan menyelam dalam penyelamatan. Apalagi, korban juga sangat mengutamakan keselamatan saat berada di dasar laut. Sehingga, musibah yang terjadi sudah menjadi risiko tugas.

“Itu memang risikonya. Kita berada di lokasi yang bukan tempat hidupnya manusia, di air kan. Kita hidup di darat aja risikonya banyak, apalagi ini yang bukan tempat tinggal kita, risikonya banyak, gitu aja,” tuturnya.

Kehadiran korban di lokasi jatuhnya pesawat Lion Air PK-LQP merupakan bagian dari Indonesia Diver Rescue Team, yang berada di bawah koordinasi Basarnas untuk melakukan proses evakuasi.

Baca: Lion Air JT 610 Jatuh, Tak Gunakan Celana Pendek Bisa Selamatkan Nyawa saat Terbang

“Kalau kayak gini ya ngebantu. Intinya kita itu memang koordinasinya di bawah Basarnas. Jadi kita bukan relawan yang mengajukan diri. Jadi kita kalau kayak gini, kita yang dihubungin Basarnas,” paparnya.

BERITA TERKAIT

Bayu memastikan musibah yang menimpa Syachrul tidak mengurangi semangat untuk menyelesaikan misi yang diemban.

“Enggak. Di sana kan lebih banyak yang hilang. Sudah risikonya,” ucap Bayu.

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas