Berupaya Tegar, Sidik Lepas Kepergian Anaknya
Muhammad Sidik ayah kandung dari Dodi Junaidi (40) berupaya tegar melepas kepergian anaknya.
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Muhammad Sidik ayah kandung dari Dodi Junaidi (40) berupaya tegar melepas kepergian anaknya.
Dodi merupakan salah satu korban jatuhnya pesawat Lion Air PK-LQP di perairan Tanjung Karawang, Senin (29/10/2018).
Pada Minggu (4/11/2018) malam, Sidik mendatangi Rumah Sakit Bhayangkara TK. I R Said Sukanto, Jakarta Timur.
Dia menerima jenazah anaknya yang sudah dilakukan proses identifikasi oleh tim Disaster Identification Victim (DVI).
"Atas nama Dodi Junaedi, saya ucapkan terimakasih kepada tim sar, tentunya pada tim mengevakuasi korban ini. Saya ucapkan terimakasih, sampai ditemukan jenazah-jenazah korban Lion Air ini," ujar Sidik, ditemui di Rumah Sakit Bhayangkara TK. I R Said Sukanto, pada Minggu (4/11/2018) malam.
Baca: Hari Ketujuh Evakuasi, 33 Kantong Jenazah Dibawa Tim SAR Gabungan ke Dermaga JICT 2
Terakhir kali, Sidik berkomunikasi dengan Dodi pada hari Minggu 28 Oktober sore. Dodi menyempatkan waktu pulang ke rumah yang berada di Bintaro, Jakarta Selatan.
Sehari-hari, dia bertugas sebagai kepala seksi pidana umum Kejaksaan Negeri Pangkal Pinang, Provinsi Bangka Belitung.
Namun, hampir di setiap akhir pekan, Sidik menyempatkan waktu pulang ke Bintaro untuk menengok keluarga.
Sebelum kejadian nahas, menurut dia, Dodi berangkat dari rumah pada Senin pukul 04.30 WIB untuk menumpang pesawat Lion Air menuju ke Pangkal Pinang.
Sebab, pada Senin pagi akan dilangsungkan upacara hari Sumpah Pemuda di kantor Kejaksaan Pangkal Pinang
"Komunikasi minggu sore jam 4, kami masih mengobrol jam lima udah sampai pagi saya pulang dari masjid dia sudah berangkat karena mengejar pesawat pagi itu kalau engga salah setengah 5," kata dia.
Dia menjelaskan, Dodi bertugas di Kejaksaan Agung sejak 2003. Dia dipindahtugaskan ke Pangkal Pinang selama tujuh bulan terakhir. Sebelumnya, bertugas di Bengkulu.
Mengingat, Dodi dinas di instansi kejaksaan, maka jenazah disemayamkan di gedung Kejaksaan Agung.
Lalu, dibawa ke rumah duka di Bintaro untuk kemudian dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) pada Senin pagi.
Dodi meninggalkan tiga orang anak, satu orang masih bersekolah di SMP dan dua orang lainnya masih duduk di bangku sekolah SD.
Di penghujung akhir hayatnya, Sidik menambahkan, anaknya itu tidak meninggalkan pesan. "Tak ada firasat tak ada pesan-pesan," tambahnya.