Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

RS Polri: Sampel Fisik Korban Pesawat Lion Air Telah Komplit

Wakil Kepala RS Polri Said Sukanto Kombes Polisi Haryanto menjelaskan, dari 255 antemortem yang didapat dengan rincian dari Pangkalpinang

Penulis: Ilham Rian Pratama
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in RS Polri: Sampel Fisik Korban Pesawat Lion Air Telah Komplit
Warta Kota/henry lopulalan
INDEFIKSAI BARANG-Petugas meindefikasi barang-barang korban pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di perairan Tanjung Karawang di Posko Evakuasi Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (31/10/2018). Memasuki hari ke-3 pencarian, sejumlah kerabat dan keluarga korban mulai mencari barang milik korban penumpang pesawat Lion Air JT 610 di Posko tersebut, guna dilakukan identifikasi lebih lanjut. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ilham Rian Pratama

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim Disaster Victim Identificafion (DVI) Polri mengambil 255 sampel fisik khas korban sebelum meninggal (antemortem) dari keluarga korban jatuhnya pesawat Lion Air PK-LQP.

Kemudian, 183 dari 255 sampel tersebut, di antaranya untuk pemeriksaan DNA.

Wakil Kepala RS Polri Said Sukanto Kombes Polisi Haryanto menjelaskan, dari 255 antemortem yang didapat dengan rincian dari Pangkalpinang sebanyak 43 dan dari RS Polri sebanyak 212 telah dikerucutkan menjadi 189 antemortem.

"Dari 189 antemortem yang diambil DNA ada 183 jadi sepertinya sudah semua diambil. Ada selisih karena ada penumpang satu keluarga jadi antemortem hanya satu. Jadi, sudah komplit sebenarnya," ujar Haryanto di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Minggu (4/11/2018).

Baca: Pesawat Lion Air JT 610 Jatuh Di Lokasi Penangkapan Udang

Pada hari ini, RS Polri sedang mengidentifikasi 32 kantong jenazah yang baru datang pada Sabtu (3/11/2018) malam.

Hingga hari ketujuh jatuhnya pesawat Lion Air PK-LQP, sebanyak 105 kantong jenazah telah diterima RS Polri untuk dilakukan identifikasi.

Tim evakuasi gabungan terus mencari jenazah korban dan serpihan pesawat Lion Air PK-LQP di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, Jumat (2/11/2018). Tim evakuasi berhasil mengangkat roda pesawat Lion Air PK-LQP dari dasar laut perairan dan saat ini berada di KRI Banda Aceh untuk dibawa ke posko evakuasi JICT 2, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Sementara itu bagian mesin sudah dipegang oleh tim penyelam, namun belum diangkat. TRIBUNNEWS/HERUDIN
Tim evakuasi gabungan terus mencari jenazah korban dan serpihan pesawat Lion Air PK-LQP di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, Jumat (2/11/2018). Tim evakuasi berhasil mengangkat roda pesawat Lion Air PK-LQP dari dasar laut perairan dan saat ini berada di KRI Banda Aceh untuk dibawa ke posko evakuasi JICT 2, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Sementara itu bagian mesin sudah dipegang oleh tim penyelam, namun belum diangkat. TRIBUNNEWS/HERUDIN (TRIBUNNEWS/HERUDIN)
Berita Rekomendasi

Haryanto mengatakan, bahwa Tim DVI mengandalkan pencocokan DNA untuk mengidentifikasi korban pesawat Lion Air PK-LQP karena tidak ditemukan sidik jari, gigi, dan tanda medis.

Sementara itu, dia menjelaskan, identifikasi melalui pencocokan DNA membutuhkan waktu antara 4 hingga 8 hari sejak masuk ke bagian forensik RS Polri.
"Saat ini sedang diperiksa 32 kantong terakhir untuk perkembangan identifikasi menunggu titik hasil pemeriksaan pada DNA," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas