Suasana Duka Iringi Serah-Terima Jenazah Korban Jatuhnya Lion Air PK-LQP
Pesawat Lion Air PK-LQP mengalami kecelakaan fatal dan jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, Senin (29/10/2018) pagi.
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Suasana duka mengiringi proses serah terima tujuh jenazah korban terjatuhnya pesawat Lion Air PK-LQP, Minggu (4/11/2018) malam.
Pihak Rumah Sakit Bhayangkara TK. I R. Said Sukanto menyerahkan jenazah beserta dokumen kematian kepada pihak keluarga korban melalui perantara pihak maskapai penerbangan Lion Air.
Berdasarkan pantauan, Minggu malam ini sekitar pukul 18.40 WIB tadi Wakil Kepala Rumah Sakit Bhayangkara TK. I R. Said Sukanto, Kombes Haryanto mengumumkan proses serah terima jenazah.
Dia menyerahkan dokumen kematian yang dimasukkan ke dalam map berwarna merah kepada pihak Lion Air untuk kemudian diberikan masing-masing kepada pihak keluarga.
Jenazah yang sudah dimasukkan ke peti dan dilabeli nama, diletakkan di depan posko post mortem kecelakaan pesawat Lion Air JT 610.
Baca: Survei LSI: Partai Hanura dan PSI Bersama Empat Partai Lain Diprediksi Tak Lolos Ambang Batas
Setelah proses penyerahan dokumen kematian diberikan, perwakilan keluarga dapat membawa jenazah pulang ke kediaman. Pihak keluarga segera mendatangi peti jenazah.
Baca: Ahmad Dhani Terus Unggah Kebersamaan dengan Mulan, Maia Estianty: Saking Berbunga-bunganya
Salah seorang wanita diantaranya digandeng oleh dua orang pria mendatangi salah satu peti jenazah. Dia tidak kuasa menahan kesedihan melihat peti berwarna cokelat tersebut. Seorang pria disebelahnya mengangkat kedua tangan untuk memanjatkan doa.
Sementara itu, pihak keluarga korban lainnya juga mendoakan jenazah korban.
Baca: Enam Produk Perawatan Kendaraan Genuine Ini Bikin Mobil Mitsubishi Selalu Oke dan Kinclong
Setelah proses serah terima jenazah dilakukan, lalu, peti jenazah dimasukkan ke ambulans. Rencananya, ambulans langsung mengantarkan jenazah ke rumah duka.
Dua jenazah diantaranya dibawa ke Tangerang dan ke Bogor. Sedangkan, lima jenazah masih berada di rumah sakit tersebut.
Pada hari Minggu ini, tim Disaster Victim Identification (DVI) telah mengidentifikasi 7 jenazah penumpang Lion Air PK-LQP, pada Minggu (4/11/2018).
Baca: Bagikan Kabar Duka, Inul Daratista: Aku yang Sangat Kehilangan
Adapun keenam penumpang teridentifikasi melalui DNA berasal dari potongan tubuh yang ada di 24 kantong jenazah yang ditemukan pada hari pertama pencarian jatuhnya pesawat Lion Air di perairan Karawang.
Hal ini membuat, tim DVI secara keseluruhan telah mengidentifikasi 14 orang.
Berikut ketujuh jenazah yang telah teridentifikasi yaitu:
1. Rohmanir Pandi Sagala, laki-laki, usia 23 tahun, beralamat Tangerang, Banten. Teridentifikasi melalui sidik jari dan medis.
2. Dodi Junaidi, laki-laki, usia 40 tahun, beralamat Tangerang Selatan, Banten. Teridentifikasi melalui DNA.
3. Muhamad Nasir, laki-laki, usia 29 tahun, beralamat Cianjur, Jawa Barat. Teridentifikasi melalui DNA.
4. Janry Efriyanto Santuri, laki-laki, usia 26 tahun, beralamat di JAMBI. Teridentifikasi melalui DNA dan medis.
5. Karmin, laki-laki, usia 68 tahun, beralamat di Kepulauan Bangka Belitung. Teridentifikasi melalui DNA.
6. Harwinoko, laki-laki, usia 54 tahun, beralamat kelurahan Bogor Utara, Kota Bogor. Teridentifikasi melalui DNA.
7. Verian Utama, laki-laki, usia 31 tahun, beralamat di Petamburan, Jakarta Barat. Teridentifikasi melalui DNA.
Jenazah akan diserahterimakan kepada keluarga korban di Rumah Sakit Bhayangkara TK. IR. Said Sukanto, pada hari Minggu ini.
Pesawat Lion Air PK-LQP mengalami kecelakaan fatal dan jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, Senin (29/10/2018) pagi.
Sampai saat ini Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) masih melakukan penyelidikan terkait penyebab jatuhnya pesawat yang menelan 189 korban jiwa itu.
Dampak dari insiden itu, Direktur teknik Lion Air, Muhammad Asif dibebastugaskan oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.