Air Mata Kabasarnas Tak Terbendung di Hadapan Keluarga Korban Lion Air PK-LQP
Pesawat bernomor registrasi PK-LQP dilaporkan terakhir tertangkap radar pada koordinat 05 46.15 S - 107 07.16 E.
Penulis: Reza Deni
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kedua mata Kepala Basarnas Marsekal Madya Muhammad Syaugi tampak basah di hadapan keluarga korban saat berusaha meyakinkan pihaknya masih terus melakukan proses pencariain korban Lion Air PK-LKP.
"Saya memahami perasaan bapak dan ibu. Saya siang dan malam tak henti-hentinya bolak balik laut dan darat untuk mencari para korban," ujar Muhammad Syaugi seraya terlihat matanya basah, di Hotel Ibis Cawang Jakarta Timur, Senin (5/11/2018).
Muhammad Syaugi menundukkan kepala di posisi duduknya, memegang hidungnya, dan suaranya bergetar seraya kalimat yang keluar pelan-pelan dari mulutnya.
"Untuk melakukan pencarian ini saya tidak menyerah, Mudah-mudahan dengan waktu yang ada ini kami tetap all out," ungkapnya.
Sekali lagi, dirinya tidak kuasa menahan air mata yang keluar itu, dan dirinya menjauhkan microphone dari mulutnya.
Tampak Kepala Pusat Kedokteran Kesehatan (Pusdokkes) Polri, Brigjen Arthur Tampi menawarkan air mineral kepada Muhammad Syaugi.
Baca: KPK Telusuri Dugaan Keterlibatan Anggota DPR Lain dalam Kasus Taufik Kurniawan
Muhammad Syaugi menerima air tersebut, membuka tutupnya, dan meminumnya beberapa teguk.
"Sampai 10 hari nanti kalau memang masih memungkinkan saya yakin akan tetap mencari keluarga kami," ucap Syaugi sembari mengelap keduanya matanya.
Tepuk tangan dari sejumlah keluarga korban pun terdengar selama beberapa detik.
Seperti diketahui, pesawat Lion Air PK-LQP bertipe B737-8 Max dengan Nomor Penerbangan JT 610 milik operator Lion Air yang terbang dari Bandar Udara Soekarno Hatta Banten menuju Bandar Udara Depati Amir di Pangkalpinang, Bangka Belitung dilaporkan telah hilang kontak pada Senin (29/10/2018) pada sekitar pukul 06.33 WIB.
Pesawat bernomor registrasi PK-LQP dilaporkan terakhir tertangkap radar pada koordinat 05 46.15 S - 107 07.16 E.
Pesawat ini berangkat pada pukul 06.10 WIB dan sesuai jadwal akan tiba di Pangkal Pinang pada Pukul 07.10 WIB.
Pesawat tersebut sempat meminta return to base sebelum akhirnya hilang dari radar, dengan membawa 178 penumpang dewasa, 1 penumpang anak-anak dan 2 bayi dengan 2 Pilot dan 5 FA.