Dua Jam Perjalanan, Begini Situasi di KRI Banda Aceh
Ratusan anggota keluarga yang ikut dalam acara doa bersama dan tabur bunga, terlihat hanya sesekali berbincang dengan keluarga korban lainnya.
Penulis: Amriyono Prakoso
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dua jam perjalanan dari pelabuhan Tanjung Priok Jakarta menuju lokasi jatuhnya pesawat Lion Air PK-LQP, tidak banyak yang dilakukan oleh para keluarga korban yang berada di atas KRI Banda Aceh, Selasa (6/11/2018)
Ratusan anggota keluarga yang ikut dalam acara doa bersama dan tabur bunga, terlihat hanya sesekali berbincang dengan keluarga korban lainnya.
Tidak jarang diantara mereka tampak terus memperhatikan ponsel yang ada di genggamannya. Mulut mereka tampak terus bergerak mengucap doa meski terdengar samar.
Beberapa lainnya memilih untuk melihat lautan lepas di depan tenda yang terpasang tepat menutup tempat pendaratan helikopter.
Selama perjalanan pihak TNI memperlihatkan tontonan di layar besar mengenai usaha evakuasi tim gabungan selama masa pencarian berlangsung.
Baca: Janji Stop Impor, Timses Jokowi: Prabowo Ingin Gagah-gagahan
Layaknya berada di dalam pesawat, beberapa wanita berparas cantik dari pihak Lion Air yang mengenakan kemeja batik milik maskapai itu, menyuguhkan makanan ringan dan air minum untuk keluarga.
KRI Banda Aceh dan KRI Banjarmasin merupakan dua kapal perang yang digunakan pihak TNI dan Basarnas untuk membawa keluarga ke lokasi jatuhnya pesawat Lion Air PK-LQP yang jatuh di perairan Tanjung Karawang Senin (29/10) lalu.
Di lokasi, pihak TNI dan Basarnas juga perusahaan Lion Air mengajak keluarga untuk berdoa di lokasi kejadian.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.