Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ini Pengakuan Billy Sindoro Selaku Direktur Operasional Lippo Group Terkait Suap Proyek Meikarta

Hari ini, Senin (5/11/2018), Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memeriksa Billy Sindoro.

Penulis: Ilham Rian Pratama
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Ini Pengakuan Billy Sindoro Selaku Direktur Operasional Lippo Group Terkait Suap Proyek Meikarta
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Direktur Operasional Lippo Group Billy Sindoro berjalan meninggalkan Gedung KPK usai menjalani pemeriksaan di Jakarta, Jumat (2/11/2018). Billy Sindoro diperiksa sebagai tersangka kasus dugaan suap perizinan proyek pembangunan Meikarta di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hari ini, Senin (5/11/2018), Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memeriksa Billy Sindoro.

Billy merupakan salah satu tersangka dari dugaan kasus suap pembangunan proyek Meikarta di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Usai diperiksa tim penyidik KPK selama kurang lebih 9,5 jam, Direktur Operasional Lippo Group itu memberikan sejumlah keterangan.

Billy mengaku ditanya sekira 29 pertanyaan oleh tim penyidik lembaga antikorupsi tersebut.

Pertemuan Pertama

Satu di antaranya soal pertemuan dengan Bupati nonaktif Bekasi, Neneng Hassanah Yasin, yang juga merupakan salah satu tersangka dalam kasus ini.

"Saya kenal, baru bertemu dia (Neneng) dua kali. Pertemuan pertama waktu silaturahmi waktu beliau melahirkan anak. Jadi rombongan saya ikut, kebetulan di Meikarta, saya ikut memberikan selamat," ucap Billy di Gedung KPK Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (5/11/2018).

Baca: KPK Panggil Direktur Keuangan PT MSU untuk Kasus Suap Proyek Meikarta

Berita Rekomendasi

Dia mengklaim pertemuan tersebut terjadi hanya 30 menit. Dalam pertemuan tersebut, Billy mengatakan tidak hanya berdua, tapi terdapat beberapa orang lainnya.

"Ibu baru melahirkan, ada bayi, ada anak yang lain, ada pengasuh anak. Biacara yang umum, bicara biasa. Tidak ada bicara bisnis, tidak ada bicara apa-apa yang lain, apalagi soal uang," tutur Billy.

Pertemuan Kedua

Pertemuan kedua, ungkap Billy, terjadi di Hotel AXIA South Cikarang, Bekasi, Jawa Barat.

Dalam pertemuan di hotel tersebut, Billy mengaku membahas pembangunan rumah sakit berkonsep CSR (Corporate Social Responsibility) bersama Neneng.

"Saya ingin melihat respon ibu gimana kalau saya mengusulkan. Membuka rumah sakit kecil dulu untuk CSR. Untuk wilayah itu, saya ingin tahu respon si ibu," ungkap Billy.

"Karena rumah sakit kecil, ukuran kelas C, kelas D itu dengan izin Bupati. Jadi saya tanya," sambungnya.

Billy mengatakan, pertemuan terjadi dalam kurun waktu 15 menit. Seperti pertemuan pertama, dia mengklaim juga dihadiri beberapa orang lainnya.

"Pertemuan singkat sekali dan ada orang-orang disitu. Dan ibu juga ditunggu orang-orang lain. Tidak ada bicara lain apalagi bicara uang. Kecuali bicara yang saya sebutkan tadi," kata Billy.

Selain itu, Billy mengaku tidak mengenal atau pun pernah bertemu dengan jajaran Pemerintah Kabupaten Bekasi, melainkan dengan salah satu konsultan freelance yang dikatakan Billy Sindoro pernah menawarkan jasa untuk proyek Meikarta.

Dia tidak menyebutkan siapa nama konsultan tersebut, tetapi yang bersangkutan dulu pernah bekerja di Rumah Sakit Siloam dan keluar sekira tahun 2016.

"Saya ditanya apakah pernah memberikan uang kepada mereka (para konsultan) dalam bentuk apapun. Saya bilang tidak pernah memberikan apapun, uang dalam bentuk apapun kepada konsultan-konsultan freelance," papar Billy.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas