Yusril Ihza Mahendra jadi Pengacara Jokowi Ma'ruf Amin Sudah Didiskusikan Sejak Lama
Bergabungnya Yusril Ihza Mahendra sebagai pengacara calon presiden dan wakil presiden nomor urut 1, Joko Widodo dan Ma'ruf Amin, bukan tiba-tiba.
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
TRIBUNNEWS.COM - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan bergabungnya Yusril Ihza Mahendra sebagai pengacara calon presiden dan wakil presiden nomor urut 1, Joko Widodo dan Ma'ruf Amin, bukan tiba-tiba.
Prosesnya sudah berlangsung sejak beberapa bulan lalu.
"Ini proses dialog bersama, sejak bulan September sebenarnya juga sudah dilakukan dialog tersebut. Dengan kesediaan Prof Yusril Ihza Mahendra, tentu saja kami akan mensinergikan dengan tim hukum dari pasangan Pak Jokowi dan Kiai Ma'ruf Amin ini," kata Hasto di Posko Cemara, Jakarta Pusat, Selasa (6/11/2018).
Yusril bersedia menjadi pengacara pro bono alias tanpa diberi bayaran. Menurut Hasto, keputusan Yusril itu adalah wajar. Sebab Yusril memiliki kedekatan dengan beberapa tokoh-tokoh di kubu Jokowi-Ma'ruf, termasuk dengan Ma'ruf Amin sendiri.
Baca: Kubu Jokowi Sebut Umpatan Bupati Boyolali Kepada Prabowo Sebagai Ekspresi Kemarahan Rakyat
"Prof Yusril secara emotional bounding memiliki kedekatan dengan Kiai Ma'ruf Amin, kemudian dengan Ibu Megawati Soekarnoputri hubungannya juga baik," ujar Hasto.
Begitu juga dengan Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Erick Thohir.
Hasto mengatakan keterlibatan Yusril untuk memperkuat Jokowi-Ma'ruf berasal dari ikatan-ikatan yang telah terbangun sejak dulu itu.
Hasto juga menyinggung rekam jejak Yusril yang pernah menjadi menteri dalam pemerintahan Megawati Soekarnoputri.
Hasto mengatakan, Yusril telah menunjukan kinerja yang baik ketika menjabat dahulu.
Dia pun berharap kehadiran Yusril bisa menjadi energi positif bagi Jokowi-Ma'ruf.
"Tentu saja ini menjadi energi positif untuk menghadapi tidak hanya gugatan hukum tetapi juga komitmen bagi kami untuk dapat berkampanye dengan baik, tertib dan sesuai dengan aturan hukum," kata dia.
Adapun, Yusril mengaku tawaran menjadi pengacara Jokowi-Ma'ruf ini sudah datang sejak lama.
Namun, ia baru menjawab permintaan itu saat bertemu Erick Thohir di Hotel Mulia, Jakarta, Minggu (4/11/2018).
"Kami bincang-bincang dan Pak Erick menanyakan kepastian apakah saya bersedia menjadi lawyernya Pak Jokowi-Pak Kiyai Ma’ruf Amin dalam kedudukan beliau sebagai paslon Capres-cawapres," kata Yusril dalam keterangan tertulisnya, Senin (5/11/2018).
"Maka saya katakan pada Pak Erick, setelah cukup lama hal ini didiskusikan dengan saya, akhirnya saya memutuskan untuk setuju dan menjadi lawyer-nya kedua beliau itu," tambah Yusril.
Meski bersedia menjadi pengacara Jokowi-Ma'ruf, namun Ketua Umum Partai Bulan Bintang ini menegaskan bahwa ia tidak tergabung dalam tim kampanye nasional.
Baca: Peneliti LIPI Ingatkan Jokowi-Maruf Tetap Waspada Meskipun Elektabilitasnya Unggul
Ia sebagai pengacara dari luar tim akan membantu jika Jokowi-Ma'ruf dan timnya berhadapan dengan proses hukum selama masa kampanye pilpres.
"Jika ada hak-hak Pak Jokowi dan Pak Ma’ruf yang dilanggar, Beliau dihujat, dicaci dan difitnah misalnya, tentu saya akan melakukan pembelaan dan menunjukkan fakta- yang sesungguhnya atau sebaliknya, agar segala sesuatunya dapat diletakkan pada proporsi yang sebenarnya," kata Yusril.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com berjudul "Cerita soal Bergabungnya Yusril Jadi Pengacara Jokowi-Ma'ruf"