Baruna Jaya I Gunakan Alat Canggih Cari CVR Black Box Pesawat Lion Air PK-LQP
Tim SAR gabungan masih terus mencari bagian black box pesawat Lion Air PK-LQP, yakni cockpit voice recorder (CVR)
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim SAR gabungan masih terus mencari bagian black box pesawat Lion Air PK-LQP, yakni cockpit voice recorder (CVR) black box di perairan Karawang, Jawa Barat.
Pencarian CVR black box itu terkendala lantaran sinyal ping cenderung lemah.
Sehingga menyulitkan tim SAR gabungan untuk mencari titik lokasi keberadaan CVR tersebut.
Hal itu disampaikan Deputi Teknologi Pengembangan Sumberdaya Alam BPPT, Hammam Riza melalui keterangan tertulis, Jumat (9/11/2018).
"Hingga kini bagian black box, yang CVR bunyi ping, ping nya semakin lemah. Siang ini Tim SAR Lion Air KR Baruna Jaya 1, masih melakukan konfirmasi (pencarian) signal CVR yg tertangkap oleh ROV BJ1," kata Hammam Riza.
Hammam menuturkan, pencarian CVR pagi ini juga dibantu oleh diver atau penyelam yang dilengkapi dengan ping locator dari Basarnas.
"Namun sampai saat ini belum berhasil menemukan signal CVR tersebut," terangnya.
Siang ini, kata Hammam, tim Baruna Jaya I juga menurunkan Alat pendeteksi signal CVR baru yang merupakan bantuan Amerika.
Baca: Bareskrim Ungkap Anak-anak Dibawah Umur yang Retas dan Defacing Situs Pemerintah
Alat ini namanya Acoustic Release Transponder Benthos. Rilis akustik atau acoustic release adalah perangkat oseanografi untuk pencarian dan evakuasi instrumentasi dari dasar laut, di mana evakuasi dapat dipicu dari jarak jauh oleh sinyal perintah akustik.
"Rilis khusus terdiri dari hidrofon atau radio dalam air, baterai dan lengan evakuasi untuk melepaskan jangkar menggunakan motor listrik torsi tinggi. Proses pencarian signal CVR juga sudah dilakukan dengan menurunkan rubberboat Kapal Baruna Jaya I. Semoga hari ini TIM SAR Baruna Jaya Imendapatkan hasil yang optimal," papar Hammam Riza.