Gunung Anak Krakatau Dilarang Didekati dalam Radius 2 Kilometer
Gunung Anak Krakatau (GAK) di selat Sunda terpantau aktif. Sepanjang Kamis (8/11/2018) hingga pukul 24.00 WIB tercatat terjadi 123 kali letusan.
TRIBUNNEWS.COM, LAMPUNG - Gunung Anak Krakatau (GAK) di selat Sunda terpantau aktif. Sepanjang Kamis (8/11/2018) hingga pukul 24.00 WIB tercatat terjadi 123 kali letusan pada kawah dengan lemparan matrial debu berwana pekat setinggi 700 meter.
Kepala pos pantau Gunung Anak Krakatau di desa Hargo Pancuran kecamatan Rajabasa Lampung Selatan, Andi Suardi mengatakan letusan memiliki amplitudo 40-58 mm dan durasi 24-181 detik.
Tampak juga adanya hembusan kawah dengan jumlah 200 kali dengan amplitudo 6-15 mm dan durasi24-194 detik. Gempa vulkanik dangkal sebanyak 30 kali dengan amplitudo 5-13 mm dan durasi 6-16 detik.
"Dari data Magma VAR teramati adanya gempa vulkanik dalam dengan jumlah 4 kali serta amplitudo 40-45, S-P : 1,5-2,1 detik dan durasi 11-17 detik,” kata dia kepada tribun, Jumat (9/11/2018).
Juga pada malam hari melalui CCTV teramati adanya lontaran lava pijar ke segala arah dan suara dentuman dari kawah hingga saat ini status Gunung Anak Krakatau masih pada level waspada.
"Nelayan maupun pengunjung dilarang mendekati areal kawah dalam radius 2 kilometer," kata Andi Suardi. (Dedi Sutomo)
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Gunung Anak Krakatau Dilarang Didekati dalam Radius 2 Kilometer
Baca: Gunung Anak Krakatau Lontarkan Lava Pijar Setinggi 200 Meter
Baca: Gunung Anak Krakatau Meletus Disertai Kolom Abu Setinggi 600 Meter
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.