Arti Pahlawan Masa Kini Ala JK
Ia menyebut, jika di masa lalu makna kepahlawanan berarti angkat senjata, mengusir penjajah, dan bangsa Indonesia merdeka.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Tepat hari ini, Indonesia memperingati hari Pahlawan. Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, ada perbedaan cukup mendasar mengartikan pahlawan masa lalu dengan masa kini.
Ia menyebut, jika di masa lalu makna kepahlawanan berarti angkat senjata, mengusir penjajah, dan bangsa Indonesia merdeka.
Berbeda kini, yang disebut pahlawan adalah orang yang dapat memajukan bangsa.
"Kepahlawanan hari ini tentu berbeda dengan masa lalu. Kepahlawan masa lalu adalah membebaskan bangsa ini dari penjajahan, kepahlawanan pada dewasa ini adalah memajukan bangsa ini," ujar Jusuf Kalla saat memberikan sambutan pada acara Assosiasi Masjid Kampus, di Gedung D, Kemenristekdikti, Senayan, Jakarta, Sabtu (10/11/2018).
"Meningkatkan kecerdasan pendidikan, meningkatkan kemakmuran, meningkatan kemakmuran, meningkatkan keadilan, itulah pahlawan dewasa ini," sambung Jusuf Kalla.
Pada peringatan Hari Pahlawan tahun ini, Wakil Presiden Jusuf Kalla menjadi Inspektur Upacara (Irup) di Taman Makam Pahlawan Nasional Utama Kalibata, Jakarta Selatan.
Baca: Rizieq Shihab Sebut Jokowi Pencitraan, Kiai Maruf: Bekerja, Bekerja, Bekerja
Usai upacara, Kalla dan Mufidah Jusuf Kalla melakukan tabur bunga di sejumlah makam pahlawan. Makam pahlawan itu di antaranya Ahmad Yani, Suprapto, AH Nasution, Umar Wirahadikusumah, S Parman, dan MT Haryono.
Wapres beserta Ibu Mufidah Jusuf Kalla juga menyerahan Tali Asih/Bantuan secara simbolis kepada keluarga pahlawan diwakili Bapak Saharto Sahardjo (Anak dari Pahlawan Nasional Dr. Sahardjo, S.H.), perintis kemerdekaan diwakili Bapak Nojimin Parjer, dan janda perintis kemerdekaan diwakili Ibu Els Susilo Djuprie.