Kemenristekdikti Dorong Kampus di Palu Digabung
Kemenristekdikti RI mendorong agar kampus di Palu, Sulawesi Tengah, pasca gempabumi dan tsunami agar dilakukan penggabungan atau dimerger.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti RI) mendorong agar kampus di Palu, Sulawesi Tengah, pasca gempabumi dan tsunami agar dilakukan penggabungan atau dimerger.
Hal itu disampaikan oleh Menristekdikti RI M.Nasir di di Gedung D, Kemenristekdikti, Senayan, Jakarta, Sabtu (10/11/2018).
Keinginan tersebut, diungkap M.Nasir, usai dirinya mendatangi ibu kota Sulawesi Tengah itu, dan melihat kampus-kampus yang hanya memiliki mahasiswa sekitar 500 orang.
"Yang kemaren saya di Palu bagaimana kampus saya merger, jangan banyak kampus jumlah mahasiswa 500, 200 bagaimana ngelolanya, berapa biaya yang dikeluarkan, biayanya defisit itu lebih baik di gabung saja. Itu saya arahkan ke sana," kata Nasir.
Baca: 5 Gaya Fashion Besan Jokowi yang Modis dan Berkelas
Ia mengatakan, pengabungkan kampus tersebut disyaratkan untuk kampus yang berada dalam satu yayasan.
Sementara ke depan, ujar Nasir, Kemenristekdikti mencari jalan kembali untuk menggabungkan kampus yang berbeda yayasan.
"Yang satu yayasan sudah banyak bergabung sekarang saya ingin melebar pada perbedaan yayasan nanti kami dorong juga jadi merger," jelas dia.
Sebelumnya, M Nasir menyatakan pihaknya juga sudah memberi arahan agar kampus-kampus yang terdampak bencana di Sulawesi Tengah terutama di Kota Palu untuk aktif kembali pada pertengahan Oktober lalu.
“Saya sudah perintahkan rektor agar kampus kembali aktif pekan depan, kalau kampusnya ada yang roboh bisa dibuatkan tenda darurat terlebih dahulu,” ujar M Nasir saat ditemui di kampus ITB, Bandung, Jawa Barat, Kamis (11/10/2018).
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.