Susun Strategi Cari CVR Lion Air PK-LQP, KNKT Pastikan Bantuan 10 Penyelam dari Tim SAR
"Karena CVR sangat diperlukan berkaitan dengan investigasi, bagaimana crew mengadakan komunikasi, apa yang dilakukan crew di dalam pesawat."
Penulis: Reza Deni
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono mengatakan pihaknya tengah menyusun strategi untuk mencari Cockpit Voice Recorder (CVR), satu dari dua black box pesawat Lion Air PK-LQP yang masih belum ditemukan pasca kecelakaan pesawat ini dalam penerbangan dari Bandara Soekarno-Hatta tujuan Pangkalpinang, Senin, 29 Oktober 2018 lalu.
"Karena CVR sangat diperlukan berkaitan dengan investigasi, bagaimana crew mengadakan komunikasi, apa yang dilakukan crew di dalam pesawat, informasi ini penting karena kami kaitkan dengan data FDR yang ditemukan," ujar Soerjanto di Gedung Kemenhub, Jakarta Pusat, Senin (12/11/2018).
Soerjanto juga memastikan, tim SAR akan bergabung dalam strategi pencarian CVR ini.
"Dari SAR tetap membantu KNKT dengan tetap menyatakan 10 penyelamnya dan satu kapal kami pakai untuk ke lokasi," tambahnya.
![Konferensi pers KNKT_2](http://cdn2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/konferensi-pers-knkt_2.jpg)
KNKT, dikatakan Soerjanto, juga tengah mendatangkan kapal dengan disertai teknologi canggih Remotely Operatee Vehicles (ROV) yang dilengkapi dengan sonar, sub bottom profiling.
"Jadi alat ini kami harapkan bisa menemukan seandainya CVR black box masuk ke lumpur, nanti bisa terdeteksi kira-kira di mana lokasi yang akan kami cari," ujarnya.
Baca: Rencana Wuling Motors Ramaikan Pasar SUV Mid-Size Indonesia
Seperti diketahui, black box pesawat Lion Air JT 610 rute penerbangan Jakarta-Pangkalpinang yang jatuh di perairan Karawang, Senin (29/10/2018) lalu sudah ditemukan dan dievakuasi.
Black box yang sudah ditemukan dalam pencarian selama ini adalah FDR. Sementara black box CVR hingga saat ini belum ditemukan.