Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

KPAI Sebut Dua Faktor Penyebab Murid di Kendal Tega Membully Gurunya

Video yang memperlihatkan seorang guru diduga dibully oleh setidaknya lima orang siswanya di Kendal viral di media sosial.

Penulis: Yanuar Nurcholis Majid
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in KPAI Sebut Dua Faktor Penyebab Murid di Kendal Tega Membully Gurunya
Facebook.com/Nadia Permata Puspita
Beredar video seorang guru yang tampak berusia paruh baya dirundung (di-bully, -red) para siswa. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Video yang memperlihatkan seorang guru diduga dibully oleh setidaknya lima orang siswanya di Kendal viral di media sosial.

Terkait video tersebut Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mencatat setidaknya ada dua faktor yang menyebabkan murid tersebut sampai tega membully guru nya tersebut.

"Pertama karakter siswa yang kurang terbina dengan baik di rumah maupun sekolah sehingga perilakunya kurang sopan," ujar Retno Listyarti, Komisioner KPAI, melalui keteranhan resmi, Selasa (13/11/2018).

Faktor berikutnya ialah rendahnya kompetensi pedagogik guru, terutama dalam penguasaan kelas.

Baca: Viral Video Guru Di-bully Murid di Kendal, Pihak Sekolah Sudah Panggil Murid dan Orang Tuanya

Dikutip dari Wikipedia pedagogik adalah ilmu atau seni dalam menjadi seorang guru. Istilah ini merujuk pada strategi pembelajaran atau gaya pembelajaran

"Serta upaya penciptaan suasana belajar yang kreatif, menyenangkan dan menantang kreativitas serta minat siswa," ujar Retno.

Baca: Muncul Kabar Reino Barack Dekati Artis Ini, Luna Maya: Syahrini Enggak Mungkin Kayak Gitu

Untuk itu Retno mengatakan pihaknya akan terus berkoordinasi dengan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah.

Baca: 5 Kejadian Aneh di Kediaman Soeharto Dibongkar Penjaga Rumah: Gamelan Bunyi Sendiri Jam 2 Dini Hari

Berita Rekomendasi

Serta KPAI mendorong Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk menggelar rapat koordinasi dengan sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.

"Termasuk Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak, (P2TP2A) untuk sosialisasi stop bullying untuk seluruh siswa dan upaya rehabilitasi psikologis terhadap para siswa pelaku," ujar Retno.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas