Video Viral Guru di SMK Kendal, Mendikbud Sayangkan Becanda yang Kebablasan
Muhajir Effendy menyayangkan video viral guru SMK NU 03 Kaliwungu, Kendal, Jawa Tengah, seperti dikeroyok siswa di kelas.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud RI) Muhajir Effendy menyayangkan video viral guru SMK NU 03 Kaliwungu, Kendal, Jawa Tengah, seperti dikeroyok siswa di kelas.
Ia mengaku, telah melakukan klarifikasi pada beberapa pihak dan mendapatkan hasil bahwa yang dilakukan siswa dan guru itu adalah bercanda.
"Itu saya sudah klarifikasi dengan beberapa pihak, canda saja bercanda, memang ya mestinya bercandanya jangan terlalu jauh ya, antara guru dengan siswa sehingga kebablasan," ujar Muhajir yang ditemui di Kantor Kemenko PMK, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin (12/11/2018).
Baca: Bupati Kendal Beri Teguran Keras Terkait Video Viral Murid Bully Guru
Akademisi dari Universitas Muhammadiyah Malang itu pula menyayangkan, penyebaran video tanpa keterangan yang jelas.
"Ketika jadi video diviral dan dibuat tanpa caption tanpa penjelasan itu dikira itu sebuah kekerasan," tutur dia.
Ia pun meminta ada batasan tertentu antara siswa dan guru, meski hubungan keduanya dalam keseharian akrab.
"Kalau anak SMK hubungan dengn para guru terutama guru pelatihnya biasanya memang sangat akrab, sudah biasa itu, yang penting jangan sampai ditafsirkan telah terjadi kekerasan," terang dia.
Video yang disebar melalui media sosial itu memperlihatkan guru bernama Joko Susilo seolah sedang dikeroyok. Joko diketahui merupakan guru pengampu mata pelajaran Gambar Teknik Otomotif.
Kepala Sekolah SMK NU 03 Kaliwungu, Muhaidin dalam surat tertulisnya yang diterima Tribun Jateng mengklarifikasi bahwa isu pemukulan terhadap Joko Susilo oleh siswanya adalah tidak benar dan tindakan itu adalah sebuah guyon.
Kendati demikian, pihak SMK NU 03 menyadari bahwa aksi tersebut melampaui batas wajar.
"Oleh pihak sekolah sudah melakukan penanganan terhadap semua anak yang terlibat dalam video tersebut pada hari Sabtu, 10 November dan akan ditindaklanjuti dengan pemanggilan kepada orangtua pada hari Senin, 12 November 2018," kata Muhaidin, Minggu (11/10/2018).
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.