Maruarar Minta Jokowi Pecat Anggota Tim Kampanye yang Lakukan Politik Genderuwo dan Sebar Hoaks
Menurutnya, pasangan capres harus berani menindak tegas timnya yang melakukan politik genderuwo.
Editor: Ravianto
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ferri Amiril Mukminin
TRIBUNNEWS.COM, CIANJUR - Anggota DPR RI dari Fraksi PDIP Maruarar Sirait, mengatakan, tim kampanye calon presiden harus bijak dalam menyikapi berbagai hal termasuk tidak menakut-nakuti seperti "genderuwo".
Menurutnya, pasangan capres harus berani menindak tegas timnya yang melakukan politik genderuwo.
Ia mengatakan, saat ini banyak oknum yang melakukan politik hitam, hoax dan ujaran kebencian pada pasangan calon lawan yang tidak sejalan dengan mereka.
Seharusnya tim kampanye dan relawan masing-masing pasangan calon, lebih baik mengkampanyekan program unggulan yang akan dilakukan untuk rakyat dan negara untuk menarik simpati pemilih.
"Jangan lagi ada oknum baik tim kampanye atau relawan menyebar berita bohong, fitnah, ujaran kebencian dan menakut-nakuti seperti gendoruwo," katanya, melalui sambungan telepon Rabu (14/11/2018).
Ia mengimbau warga agar tidak termakan upaya oknum tersebut dan bijak dalam menyikapi berita bohong yang banyak beredar di media sosial bahkan media resmi yang menyerang Prabowo atau Jokowi.
"Saya meminta pasangan calon termasuk Jokowi untuk memecat tim kampanye kalau sampai melakukan politik genderuwo sekaligus menyebar hoax dan ujaran kebencian," katanya.
Tim kampanye dan relawan harus santun dan bijaksana saat mempromosikan pasangan calon yang di dukungnya untuk mendapatkan hati pemilih bukan lagi menakut-nakuti dan menghalakan berbagai cara.
Seperti diberitakan puisi Presiden Jokowi terkait politik genderuwo atau cara kampanye menakut-nakuti atau menjelekan pasangan lain, sempat viral dan ditanggapi berbagai kalangan terutama dari kubu pasangan calon Prabowo-Sandi.(fam)