TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Demokrat masih cukup percaya diri sehingga tidak perlu mencari keuntungan efek ekor jas (coat-tail effect) dari pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dalam pemilu 2019.

Demikian menurut Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Indria Samego kepada Tribunnews.com, Selasa (13/11/2018).

Karena Demokrat merasa masih punya daya tarik dengan adanya sosok Ketua umumnya, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang pernah memerintah dua periode sebagai Presiden.

"Partai Demokrat masih cukup percaya diri bahwa dia gak perlu cari gantungan politik (coat-tail effect). Dengan SBY di belakangnya, Partai Demokrat gak perlu ikut-ikutan partai lain," ujar Indria Samego.

Dia menilai positif strategi Partai Demokrat yang berjuang untuk lolos ambang batas parlemen sebesar empat persen.

"Kalau belain partai lain, apa untungnya buat Partai Demokrat dan SBY?" tegasnya.

"Saya kira SBY tahu bahwa Partai Demokrat akan beri keuntungan pada partai lain," jelasnya.

Baca: Pengamat Sebut Demokrat Akan Rugi Bebaskan Kadernya Memilih Capres di Pilpres 2019

Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menegaskan, para caleg dari Partai Demokrat akan menjelaskan apa saja pencapaian pemerintahan Mantan Presiden RI SBY saat berkampanye.

"Kita juga menjelaskan apa saja capaian segala yang telah diperjuangkan oleh Demokrat 10 tahun dari 2004-2014 ketika Presiden SBY menjadi pemimpin negeri ini," ujar AHY.

Baca: Ramalan Zodiak Rabu 14 November 2018, Taurus Rasakan Kebahagiaan Luar Biasa

Selain itu, para caleg juga diminta untuk memprioritaskan serta memperjuangkan aspirasi rakyat. Namun, ia juga mengimbau calegnya agar tidak banyak mengumbar janji.

"Kita berpesan tentunya kepada para caleg agar benar-benar mendengarkan suara rakyat, bisa menjelaskan dan memberikan solusi yang ditawarkan oleh Partai Demokrat," terangnya.

Partai Demokrat, kata Agus, memiliki 14 prioritas yang merupakan isu-isu yang menjadi perhatian masyarakat.

AHY menuturkan, di antaranya adalah memberi perhatian kepada nasib petani serta mengembangkan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).