Sukses Tekan Angka Kemikinan, PKH Jadi Tempat Belajar 15 Negara
keberhasilan PKH adalah dengan adanya kontrol dan bimbingan yang ketat kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM)oleh pendamping PKH dan Peksos Supervisor
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah Nigeria dan 14 Negara memberikan apresiasi terhadap keberhasilan Pemerintah Indonesia dalam Program Keluarga Harapan (PKH) atau Conditional Cash Transfer (CCT) sebagai penanggulangan kemiskinan. Karena itu, mereka merasa tertarik untuk mempelajari PKH.
Saat ini angka kemiskinan di Indonesia mencapai 9,82 persen.
Untuk mengetahui lebih dalam tentang penerapan Program Keluarga Harapan (PKH), sebanyak 20 delegasi Pemerintah Nigeria menyambangi kantor Kementerian Sosial RI, Rabu (14/11/2018).
Assistant Project Accountant Negeria Cash Transfer Officer Adam Ibraheem Salisu mengatakan selain untuk bersilaturahmi, kunjungan kerja itu dimaksudkan untuk bertukar informasi terkait CCT di negaranya maupun di Indonesia.
“Keberhasilan Indonesia dalam menurunkan angka kemiskinan menarik kami untuk mempelajari bagaimana program ini berjalan,” kata Adam.
Adam mengaku sebagai negara yang baru menerapkan CCT harus banya belajar dari berbagai negara yang telah sukses menjalankannya seperti Indonesia yang telah menerapkan program ini sejak 2007. Nigeria sebagai negara berkembang usia CCT baru 2 tahun.
Baca: Kementerian Sosial Awasi Lembaga yang Galang Dana Sumbangan Bencana
“Usia CCT kami baru 2 tahun. Untuk itu, pemerintah kami mengimkan sejumlah tim ke negara-nagara yang telah mempunyai pengalaman menerapkan CCT seperti Indonesia,” tambah Adam.
Sejumlah negara telah menerapkan CTT antara lain Indonesia, Brasilia, Kenya, dikatakan Adam masing-masing negara mempunyai kelebihan dalam menjalakan program pengentasan kemiskinan ini. “Indonesia sebagai negara besar mempunyai infrastruktur CCT yang sangat bagus dan sistem yang baik,” tegasnya.
Direktur Jaminan Sosial Keluarga Direktorat Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos RI Nur Pujianto mengaku senang mendapatkan kunjungan dari delegasi Nigeria. Untuk itu, pemerintah memberikan berbagai penjelasan kepada mereka mengenai penerapan PKH.
“Kita jelaskan semua mengenai penerapan PKH kepada delegasi Nigeria,” tegas Nur Pujianto.
Nur Pujianto mencontohkan salah satu keberhasilan PKH adalah dengan adanya kontrol dan bimbingan yang ketat kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang dilakukan oleh pendamping PKH dan Peksos Supervisor.
“Dalam melakukan pengawasan dan bimbingan kepada KPM kita lakukan secara berjenjang dan mereka bertanggung jawab langsung kepada Kementerian Sosial RI,” tambahnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.