Soal Rencana Reuni 212, Ketum PBNU: Asal Tidak Ada Tendensius Politik, Boleh Saja
Menurut Said Aqil, reuni 212 boleh-boleh saja digelar, tetapi dengan satu catatan.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj menyoroti soal rencana reuni 212 pada Desember mendatang.
Menurut Said Aqil, reuni 212 boleh-boleh saja digelar, tetapi dengan satu catatan.
"Sebatas dia mensyiarkan reuni ya terserah, asal tidak ada tendensius politik, boleh-boleh saja," ujar Said Aqil di Kantor LPOI, Jalan Kramat 6 no 14 A, Jakarta Pusat, Sabtu (17/11/2018).
Sebelumnya, seperti diketahui, Ketua Persaudaraan Alumni 212, Slamet Maarif mengatakan dalam kegiatan Reuni 212 akan menghadirkan kandidat capres dan cawapres.
Baca: Said Aqil Singgung Maraknya Bendera Ganti Presiden
Apakah kedua pasangan, atau pasangan tertentu saja? Slamet Maarif enggan menjawab lebih lanjut.
"Rencananya begitu. Kami sedang koordinasi dengan tim pemenangan. Siapanya yang datang? Nanti saja. Kandidatnya, semua kalian tahulah," katanya kepada wartawan di Kantor Kemenkopolhukam, Jakarta, Jumat (9/11/2018).