Laporan wartawan tribunnews.com, Danang Triatmojo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meninjau enam rumah di Kelurahan Ancol, Kecamatan Pademangan, Jakarta Utara yang amblas akibat tergerus air anak kali Ciliwung.

Kedatangan Anies ke lokasi tersebut setelah dirinya menerima laporan terkait amblasnya enam rumah di wilayah tersebut, Sabtu (16/11/2018).

Dalam kesempatan tersebut, Anies melihat sendiri enam rumah yang berada di bantaran anak kali Ciliwung yang amblas dan miring menjorok kearah kali.

Terdapat delapan kepala keluarga (KK) yang terdampak.

Baca: Ketika Djarot Saiful Hidayat Jadi Buruan Ibu-Ibu di Warung Presiden Kota Malang

Mereka mengungsi di sebuah tenda yang berdiri di lahan kosong tak jauh dari lokasi.

Anies juga masuk ke dalam tenda seraya berbincang dengan warga yang mengungsi.

"Jadi meninjau longsoran yang terjadi disini, setelah kita periksa memang peristiwanya terjadi sudah beberapa tahap," ujar Anies di lokasi, Selasa (20/11/2018) siang.

Usai berbincang dengan para warga dan ketua RT setempat, dirinya mendapatkan beragam versi soal amblasnya rumah-rumah disana.

Baca: PDI Perjuangan Jawa Tengah Tunggu Pemilik Poster Raja Jokowi untuk Berdiskusi

Meski begitu, Anies dan jajarannya tetap fokus pada pembenahan untuk ke depan agar masyarakat sekitar merasakan aman.

Anies mengatakan memang di daerah tersebut ada penyempitan lahan yang terlihat dari dinding lama dengan dinding saat ini sekira 3 meter.

"Artinya memang sudah mengalami penyempitan," ujarnya.

Bahkan, lokasi kejadian amblasnya tanah disana bersebelahan dengan saluran air yang tidak memiliki muara.

Melihat kondisi demikian, Anies mengaku hal tersebut tidak bisa didiamkan begitu saja karrna bisa menggerogoti atau mengikis lapisan tanah, dan efeknya tanah amblas.

Baca: Ketika Sekjen PDIP Menjajal Rawon Kesukaan Jokowi di Warung Rampal Kota Malang

"Nggak bisa didiamkam begitu, karena ini sedikit demi sedikit menggrogoti disekitar situ, efeknya kejadian seperti ini. Tidak ada tempat saluran yang jelas, sehingga ada penggerusan berjalan jangka panjang. Perlu diperiksa semuanya," terang Anies.

Menindaklanjuti hal tersebut, Anies bakal membangun dinding penahan yang ditargetkan selesai dalam dua minggu ke depan dengan panjang 80 meter.

"Dinding penahan tanah sedang dibangun, ditargetkan bisa selesai dalam dua minggu. Sehingga tuntas. Panjangnya diperkirakan sekitar 80 meter," ujarnya.

Pembangunan dinding tersebut diharapkan mampu menahan penggerusan air yang tejadi sebelumnya.