TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) akan fokus untuk pembangunan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) pada 2019.

Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan Hery Sudarmanto mengatakan, perlu adanya kompetensi untuk mengukur standar tenaga kerja Indonesia.

"Semua tenaga kerja diukur menggunakan kompetensi. Sejak itu digulirkan, ada konsep-konsep yang dapat meningkatkan kualitas SDM kita," ujar Hery dalan Kongres Nasional Indonesia Kompeten di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Rabu (21/11/2018).

Konsep pertama adalah perlunya transparasi mengenai pasar kerja di Indonesia, menurut Hery, dengan adanya transparansi lowongan kerja, dapat memberikan informasi mengenai pekerjaan ataupun jumlah tenaga kerja yang tersedia untuk pelaku industri.

"Berbagai agenda sudah kami lakukan antarlintas kementerian untuk menyampaikan informasi pasar kerja yang riil. Dengan ini pencari kerja ataupun pengguna akan lebih terarah," pungkasnya.

Konsep kedua adalah standar kompetensi, menurut Hery, standar kompetensi bisa digunakan sebagai acuan baik untuk pihak pengguna tenaga kerja maupun pencari kerja.

Ketiga perlu adanya akreditasi dari lembaga pelatihan tenaga kerja, dengan adanya akreditasi sebuah lembaga pelatihan tenaga kerja dapat menghasilkan tenaga kerja yang kompeten.

"Bagaimana sebuah lembaga pelatihan harus menyiapkan sebaik mungkin semua persyaratan standar sebuah pelatihan. Dengan demikian akan menghasilkan tenaga kerja yang kompeten," pungkasnya.

Berikutnya adalah sertifikasi, Hery berpendapat dengan adanya sertifikasi tenaga kerja, dapat menjadi suatu quality control dari sumber daya manusia.

"Ini penting, yang harus mengelola adalah representasi dari asosiasi industri atau asosiasi profesi. Karena mereka adalah pengguna," ujarnya.

Hery berharap keempat konsep tersebut bisa dengan segera diimplementasikan oleh pemerintah, mengingat dalam beberapa bulan akan memasuki tahun 2019 yang direncanakan akan menjadi era pembangunan SDM Indonesia.