Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

TKN Jokowi-Maruf Samakan Usul Kubu Prabowo Impor Guru dengan Loncati Makam: Tak Paham Budaya

Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf mengkritisi janji Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi ingin mengimpor guru dari Eropa ke Indonesia.

Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Sugiyarto
zoom-in TKN Jokowi-Maruf Samakan Usul Kubu Prabowo Impor Guru dengan Loncati Makam: Tak Paham Budaya
Tribunnews.com/Dennis Destryawan
(Kiri-Kanan) Sekretaris Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Kiai Ma'ruf Amin Hasto Kristiyanto, Juru Bicara Lena Maryana, dan Media Officer Tim Kampanye Nasional Jokowi-Mar'uf, Monang Sinaga saat memberikan keterangan pers di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (19/11/2018). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf mengkritisi janji Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi ingin mengimpor guru dari Eropa ke Indonesia.

Sekretaria TKN Hasto Kristiyanto menyindir usulan impor guru. Hasto menyamakan dengan kasus calon wakil presiden 02 Sandiaga Uno melangkahi makam pendiri Nahdlatul Ulama Bisri Syansuri pada Oktober lalu.

Sandiaga dinilai Hasto tak paham budaya, sama halnya dengan guru dari Eropa yang belum tentu paham dengan budaya Indonesia.

“Kalau kita terlalu banyak impor (guru, -red) nanti seluruh makam diloncatin kan' enggak bagus karena [mereka] enggak paham budaya kita,” kata Hasto di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (21/11/2018).

Hasto berujar, dibanding mengimpor guru, lebih baik mendorong dedikasi guru dalam negeri untuk pendidikan Indonesia. Sebab, yang terpenting adalah membangun rasa percaya diri.

“Jadi kita munculkan adalah rasa patriotisme, dedikasi bagi bangsa, tapi ada kompetisi yang sehat bagi peningkatan kualitas pendidikan kita. Jadi kami tidak setuju dengan impor itu," ujar Hasto.

Berita Rekomendasi

Wacana impor guru diutarakan Wakil Ketua BPN Mardani Ali Sera. Hal itu, menurut Mardani, demi meningkatkan kualitas pendidikan.

Dia menyebut peluang guru yang akan direkrut di antaranya dari Eropa dan Amerika Serikat.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas