Peneliti Formappi: Seharusnya Pimpinan DPR Mencontoh Makna 'Sontoloyo'
Namun, dalam bahasa Jawa, makna sontoloyo merujuk pada sosok penggembala itik atau bebek.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Peneliti Formappi I Made Leo Wiratma mengatakan seharusnya pimpinan DPR dapat mencontoh makna "sontoloyo" dalam bahasa Jawa.
Hal tersebut disampaikannya untuk mengkritik kinerja pimpinan DPR.
"Kita lihat pimpinan DPR ada yang terlibat kasus korupsi terakhir wakil ketuanya kena. Ada juga wakil ketuanya yang berkali-kali kena pelanggaran kode etik, tapi enggak kapok juga," ujar Made di kantor Formappi, Jl Matraman no 32B, Jakarta Timur, Jumat (23/11/2018).
"Jadi kalau saya boleh ibarat pimpinan DPR mencontoh yang disebut sontoloyo. Sontoloyo adalah gembala itik, seorang gembala itik yang baik itu pasti membawa itik ke arah atau tempat yg banyak makanan," imbuhnya.
Dengan demikian, kata Made, anggota DPR bisa menjadi lebih disiplin dan rajin.
Baca: Pak Prabowo Masih Belum Move On Dari Cara Pandang Tata Kelola Kekuasaan Otoriter Orde Baru
"Mestinya pimpinan DPR mengambil arti sontoloyo yang baik itu, bisa mengarhkan anggotanya menjadi disipilin, kreatif, lebih rajin dan tidak melakukan pelanggaran kode etik dan pelanggaran hukum," pungkasnya.
Baca: Kans PSM, Persija, dan Persib Main di Piala AFC, Runner Up Liga 1 Pastikan Satu Tempat di Grup H
Untuk diketahui, kata "sontoloyo" menjadi kata yang ramai diperbincangkan setelah Presiden Jokowi menggunakan kata tersebut untuk menyindir para politisi yang menggunakan cara-cara tidak baik seperti adu domba.
Namun, dalam bahasa Jawa, makna sontoloyo merujuk pada sosok penggembala itik atau bebek.