Moeldoko: Kesuksesan Pemerintah Jokowi Membangun Melalui Pendekatan Indonesia Sentris
Pembangunan infrastruktur dan keadaan ekonomi merupakan keunggulan yang sudah dicapai dalam Pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA ― Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko menyebut pembangunan infrastruktur dan keadaan ekonomi merupakan keunggulan yang sudah dicapai dalam Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Pemerintah saat ini membangun dengan pendekatan Indonesia Sentris, bukan lagi Jawa Sentris atau Sumatera Sentris. Hampir semua pembangunan infrastruktur telah disamaratakan, seperti misalnya pembangunan jalan, bandara, pelabuhan, jembatan, dan seterusnya,” kata Moeldoko, saat menjadi pembicara dalam “Solidaritas untuk Indonesia Lebih Baik” di Grand City Mall & Convex Surabaya, seperti dikutip dari rilis KSP, Senin (26/11/2018).
Dalam rangka menjaga stabitilas ekonomi, Presiden Jokowi juga telah bekerja keras untuk menjaga di tengah korporasi ekonomi dunia.
"Rata-rata pertumbuhan ekonomi dunia hanya 2,5%, tetapi Indonesia masih mampu menjaga dan menumbuhkan 5,17 persen,” tegasnya.
Kemudian, mengenai inflasi Indonesia masih dibilang cukup bagus. Pada akhir pemerintahan nanti akan diberesi 3,5%.
Apabila inflasi tidak bisa diimbangi, maka akan berpengaruh pada harga pangan dan harga-harga kebutuhan pokok lainnya.
“Pemerintah bahkan sering turun tangan sendiri, untuk melihat harga pasar sekarang berapa dengan melakukan survei di lapangan,” demikian mantan Panglima TNI menjelaskan.
Moeldoko juga mengajak seluruh orang yang hadir dalam acara tersebut untuk selalu menjaga stabilitas ekonomi Indonesia.
Ia menekankan pentingnya stabilitas politik untuk menjaga pertumbuhan ekonomi, dengan belajar dari negara-negara lain yang mengalami konflik seperti Afghanistan, Irak, Suriah, dan negara-negara Timur Tengah lainnya.
Acara tersebut juga dihadiri Dato’Sri Tahir, dan Airlangga Hartanto. Keduanya juga memaparkan pandangannya dalam kebijakan ekonomi politik yang diambil oleh pemerintahan Jokowi.
Airlangga memaparkan bagaimana strategi Indonesia dalam menghadapi Revolusi Industri 4.0.
“Presiden Joko Widodo sudah memaparkan suatu pandangan atau visi yang disebut Making Indonesia 4.0,” kata Menteri Perindustrian tersebut.
Sementara Dato Tahir menjelaskan bagaimana orientasi kebijakan yang diambil oleh pemerintahan Jokowi ikut membantu dan mendorong para pengusaha untuk mengoptimalkan perannya.
“Saya sudah berkeliling ke mana-mana, ke hampir segala tempat di seluruh dunia. Tidak ada tempat yang lebih baik untuk berusaha daripada Indonesia. Indonesia memiliki segala-galanya, termasuk keramahtamahan yang menjadi modal utama,” paparnya.(*)