Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

KNKT Paparkan Hasil Pemeriksaan Jatuhnya Lion Air JT-610, Pilot Hadapi Masalah Bertubi-tubi

KNKT memaparkan pilot pesawat Lion Air PK-LQP mengalami masalah bertubi-tubi secara bersamaan.

Editor: Ravianto
zoom-in KNKT Paparkan Hasil Pemeriksaan Jatuhnya Lion Air JT-610, Pilot Hadapi Masalah Bertubi-tubi
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Anggota Dislambair TNI AL menunjukkan turbin pesawat Lion Air PK-LQP di kapal LCU-II KRI Banda Aceh yang bersandar di dermaga JICT2, Tanjung Priok, Jakarta, Sabtu (3/11/2018). Selanjutnya, turbin pesawat tersebut akan diperiksa oleh tim dari Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). TRIBUNNEWS/HERUDIN 

TRIBUNNEWS.COM, KARAWANG - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) merilis hasil pemeriksaan jatuhnya pesawat Lion Air PK-LQP rute Jakarta-Pangkal Pinang selama 30 hari.

KNKT memaparkan pilot pesawat Lion Air PK-LQP mengalami masalah bertubi-tubi secara bersamaan.

Data tersebut diperoleh dari hasil pemeriksaan kotak hitam Flight Data Recorder (FDR).

"Pilot menghadapi berbagai kerusakan dalam waktu yang sama," kata Kepala Subkomite Penerbangan KNKT Nurcahyo Utomo dalam jumpa pers di kantor Kemenhub, Rabu (28/11/2018), seperti yang dikutip dari Kompas.com.

Nurcahyo Utomo mengatakan penyebab jatuhnya pesawat Lion AIr PK-LQP berasal dari berbagai kesalahan atau multiple failure.

 KNKT: Sebelum Jatuh, Lion Air PK-LQP Sudah Mengalami Enam Masalah

Sebelum pesawat Lion Air PK-LQP jatuh, hidung pesawat turun secara otomatis hampir 24 kali dalam 11 menit.

Pilot dan kopilot berulang kali mengusahakan agar pesawat naik kembali sebelum akhirnya lepas kontrol.

BERITA REKOMENDASI

Pesawat Lion Air PK-LQP menukik dengan kecepatan sekitar 700 km/jam sebelum akhirnya menghantam laut.

Keluarga penumpang Lion Air PK-LQP di KRI Banda Aceh 593 melaksanakan doa bersama dan tabur bunga di lokasi jatuhnya pesawat di sekitar perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, Selasa (6/11/2018).
Keluarga penumpang Lion Air PK-LQP di KRI Banda Aceh 593 melaksanakan doa bersama dan tabur bunga di lokasi jatuhnya pesawat di sekitar perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, Selasa (6/11/2018). (KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG)

Laporan awal KNKT sejalan dengan penyelidikan Boeing soal sistem Maneuvering Characteristics Augmentation System (MCAS).

MCAS adalah sistem otomatis yang mencegah pesawat stall atau kehilangan daya angkat dengan cara menurunkan hidung pesawat secara otomatis, meski dalam kondisi terbang manual (tidak mengaktifkan autopilot).

Meski begitu, KNKT menyebutkan bukan hanya MACS saja yang bermasalah dalam insiden jatuhnya pesawat Lion Ait PK-LQP di Perairan Tanjung Karawang.

KNKT masih menyelidiki sensor Angle of Attack (AoA) dalam pesawat.

Sensor tersebut berbentuk mirip sirip kecil yang ada di samping hidung pesawat.

Keluarga penumpang Lion Air PK-LQP di KRI Banda Aceh 593 melaksanakan doa bersama dan tabur bunga di lokasi jatuhnya pesawat di sekitar perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, Selasa (6/11/2018).
Keluarga penumpang Lion Air PK-LQP di KRI Banda Aceh 593 melaksanakan doa bersama dan tabur bunga di lokasi jatuhnya pesawat di sekitar perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, Selasa (6/11/2018). (KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG)

Alat tersebut berfungsi mendeteksi sudut angle of attack atau kemiringan hidung pesawat saat terbang.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas