Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dubes Uni Eropa Tidak Sabar Lihat Indonesia Duduk di Dewan Keamanan PBB

Indonesia telah terpilih sebagai anggota tidak tetap DK PBB periode 2019-2020.

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Willem Jonata
zoom-in Dubes Uni Eropa Tidak Sabar Lihat Indonesia Duduk di Dewan Keamanan PBB
tribunnews.com/Fitri Wulandari
Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei Darussalam Vincent Guérend saat ditemui disela acara diskusi publik bertajuk 'Advancing EU-Indonesia Secure and Defence Partnership', yang digelar di Auditorium CSIS, Pakarti Centre Building, Jakarta Pusat, Jumat (30/11/2018). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei Darussalam Vincent Guérend mengucapkan selamat kepada Indonesia yang akan menempati 'kursi' di Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) pada 1 Januari 2019.

Indonesia telah terpilih sebagai anggota tidak tetap DK PBB periode 2019-2020, dalam keputusan yang diambil pada pemilihan yang dilakukan oleh Majelis Umum PBB di Markas Besar PBB yang terletak di New York, Amerika Serikat (AS), pada 8 Juni lalu.

Dalam diskusi publik bertajuk 'Advancing EU-Indonesia Secure and Defence Partnership', Guérend pun berharap dengan masuknya Indonesia sebagai anggota tidak tetap DK PBB bisa semakin mempererat kemitraan dengan Uni Eropa.

Baca: Menteri Pertahanan Estonia Serukan Uni Eropa Jatuhkan Sanksi Terhadap Rusia

"Seminar kali ini digelar bukan hanya karena kebetulan, ini sekaligus ungkapan senang kami karena akan melihat Indonesia duduk di kursi Dewan Keamanan dan kami benar-benar harus merapatkan barisan," ujar Guérend, dalam diskusi yang digelar di Auditorium CSIS, Pakarti Centre Building, Jakarta Pusat, Jumat (30/11/2018).

Menurutnya, posisi Indonesia dalam DK PBB bisa menjadi 'angin segar' bagi berlangsungnya perdamaian di dunia, saat banyak forum maupun organisasi kelembagaan dunia mulai terpecah.

"Kita telah melihat terlalu banyak perpecahan pada banyak forum multilateral, perjanjian Paris dan COP, Konsensus tentang proses Perdamaian serta JCPOA," kata Guérend.

Berita Rekomendasi

Sebelumnya, pencalonan dan kampanye Indonesia untuk menjadi anggota tidak tetap DK PBB dilakukan sejak 2016 silam.

Setelah berhasil lolos, Indonesia selanjutnya akan menjadi bagian dari proses perumusan kebijakan dalam DK PBB, terhitung mulai 1 Januari 2019 hingga 31 Desember 2020.

Lembaga tersebut merupakan badan utama organisasi PBB dan memiliki peran serta tugas untuk menjaga perdamaian dan keamanan internasional.

Indonesia akan memiliki pengaruh untuk memperkuat stabilitas global dan ekosistem perdamaian dunia. Dalam pemilihannya, Indonesia memperoleh 144 suara dari jumlah total keseluruhan 190 anggota PBB yang hadir.

Kali ini Indonesia menggantikan Kazakhstan yang akan berakhir masa keanggotaannya pada Desember tahun ini.

Selain itu, Indonesia juga berhasil mengalahkan Maladewa yang hanya memperoleh 46 suara. Dengan demikian, Indonesia akan mewakili kawasan Asia dan Pasifik di DK PBB selama periode 2 tahun.

Negara lainnya yang turut terpilih sebagai anggota DK PBB periode tersebut adalah Jerman dan Belgia yang mewakili kelompok Eropa Barat, Republik Dominika yang mewakili Amerika Latin dan Karibia, serta Afrika Selatan yang mewakili kelompok Afrika.

Kelima negara itu akan bergabung dengan lima negara anggota tetap DK PBB meliputi Amerika Serikat (AS), Inggris, Prancis, Rusia dan Tiongkok.

Serta lima negara anggota tidak tetap lainnya selain Indonesia, yakni Guinea Ekuatorial, Kuwait, Peru, Polandia dan Pantai Gading.

Sebelum terpilih menjadi anggota tidak tetap DK PBB 2019-2020, Indonesia telah beberapa kali mengisi posisi yang sama pada periode 1973-1974, 1995-1996, serta 2007-2008.(*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas