Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

PBNU Berharap Reuni 212 Tidak Terjadi Politisasi Agama

Ketua Pengurus Harian Tanfidziyah PBNU, Robikin Emhas meminta agar Reuni Akbar 212 tidak menjadi ajang politisasi agama.

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in PBNU Berharap Reuni 212 Tidak Terjadi Politisasi Agama
Tribunnews.com/Rina Ayu
Ketua PBNU Robikin Emhas di Jakarta Pusat, Kamis (8/2/2018). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Pengurus Harian Tanfidziyah PBNU, Robikin Emhas meminta agar Reuni Akbar 212 tidak menjadi ajang politisasi agama.

"Reuni 212 jangan terjadi politisasi agama. Dalam bingkai NKRI, mari jadikan agama sebagai inspirasi, bukan aspirasi. Mari jadikan agama untuk pemuliaan harkat dan martabat kemanusiaan," ujar Ribikin dalam rilis yang diberikan kepada awak media, Kamis (29/11/2018).

Robikin mewajarkan, jika reuni yang akan digelar pada Minggu 2 Desember 2018 itu, menjadi pertemuan yang memperkuat silahturahmi diantara sesama umat islam (ukhuwah islamiyah).




"Kalau kegiatan itu dimaksudkan sebagai ajang silaturahim, silakan saja karena silaturahim adalah perintah agama. Tentu hal itu harus dilakukan dengan tetap menjunjung tinggi adab dan tata cara bersilaturahim," katanya.

Gelaran yang akan berlangsung di Monas itu, diharapkannya, tak dicederai dengan ucapan dan tindakan yang berisikan ujaran kebencian maupuan adu domba.

Baca: Pendemo Tolak Reuni Akbar 212 Sebut Anies Baswedan Balas Budi: Ada Agenda Politik di Dalamnya

"Jangan sampai niat baik mempererat silaturahim, meningkatkan ukhuwah islamiyah dalam forum Reuni 212 justru merusak ukhuwah wathaniyah dan ukhuwah insaniyah," tutur Robikin.

Sebelumnya, Ketua Persaudaraan Aumni 212 Slamet Maarif mengatakan, pada reuni 212 akan melakukan pengibaran sejuta bendera.

Baca: TERPOPULER - Pernikahan Crazy Rich Surabaya Viral, Rupanya Ayah Mempelai Pria Tak Asing

BERITA TERKAIT

Menurutnya bendera yang dikibarkan tidak hanya berwarna hitam tapi berwarna-warni, untuk menunjukkan bahwa bendera yang akan dikibarkan bukan hanya milik sebuah organisasi terlarang di Indonesia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas